AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK METABOLIT SEKUNDER Streptomyces sp. STRAIN INACC A497 DAN Serratia marcescens STRAIN MBC1 TERHADAP MORTALITAS LARVA INSTAR III Aedes aegypti

MUTIA DINDA LESTARI, 1757021011 (2021) AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK METABOLIT SEKUNDER Streptomyces sp. STRAIN INACC A497 DAN Serratia marcescens STRAIN MBC1 TERHADAP MORTALITAS LARVA INSTAR III Aedes aegypti. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img] File PDF
ABSTRAK - Mutia Dinda Lestari.pdf

Download (84Kb)
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - Mutia Dinda Lestari.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1110Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - Mutia Dinda Lestari.pdf

Download (1111Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit yang setiap tahun masih menjadi masalah di Indonesia termasuk Lampung. Salah satu upaya pencegahan penularan penyakit ini adalah mengendalikan vektor utama, yaitu Aedes aegypti melalui penggunaan larvasida. Bakteri merupakan kandidat yang berpotensi menghasilkan metabolit sekunder sebagai larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan efektivitas dari metabolit sekunder Streptomyces sp. strain InaCC A479 dan Serratia marcescens strain MBC1 terhadap larva instar III Ae. aegypti. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Faktorial (2x6) dengan dua faktor, yaitu 2 jenis ekstrak metabolit sekunder dan 6 perlakuan. Larva instar III Ae. aegypti diberi perlakuan ekstrak metabolit sekunder bakteri dengan konsentrasi 125, 250, 500, dan 1.000 ppm serta empat kali pengulangan. Kontrol positif dengan Abate® dan kontrol negatif dengan air sumur. Pengamatan dilakukan pada 3, 6, 12, 24, 48, dan 72 jam setelah perlakuan. Rata-rata kematian larva terbesar pada ekstrak Streptomyces sp. strain InaCC A497 yaitu 12,80±4,35 ekor pada konsentrasi 500 ppm. Sedangkan pada ekstrak S. marcescens strain MBC1 pada konsentrasi 500 dan 1.000 ppm yaitu 0,25±0,5 ekor. Nilai LC50 dan LC90 ekstrak Streptomyces sp. strain InaCC A497 yaitu 933,46 dan 3.082,44 ppm. Sedangkan ekstrak S. marcescens strain MBC1 yaitu 66.426,02 dan 749.001,41 ppm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak sp. strain InaCC A497 memiliki pengaruh terhadap mortalitas larva sedangkan ekstrak S. marcescens mempengaruhi lamanya siklus hidup dan mati sebelum mencapai dewasa. Ekstrak metabolit sekunder Streptomyces sp. strain InaCC A497 lebih efektif sebagai larvasida larva instar III Ae. aegypti daripada S. marcescens strain MBC1. Kata kunci: larvasida, Streptomyces, S. marcescens, mortalitas, Ae. aegypti

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi
Pengguna Deposit: UPT . Meda Sulistiana
Date Deposited: 30 May 2022 07:48
Terakhir diubah: 30 May 2022 07:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62156

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir