PERBANDINGAN PROFIL TEKNIS BAHAN ARANG KELAPA DAN ALUMUNIUM SEBAGAI RADAR ABSORBING MATERIAL UNTUK PESAWAT TANPA AWAK SILUMAN

ADHYAKSA DWI OKTAVIAN, 1755031006 (2021) PERBANDINGAN PROFIL TEKNIS BAHAN ARANG KELAPA DAN ALUMUNIUM SEBAGAI RADAR ABSORBING MATERIAL UNTUK PESAWAT TANPA AWAK SILUMAN. Fakultas Teknik, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - adhyaksa dwi oktavian.pdf

Download (14Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - adhyaksa dwi oktavian.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1344Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - adhyaksa dwi oktavian.pdf

Download (1108Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Prinsip kerja radar secara sederhana dapat digambarkan sebagai sebuah perangkat yang melalui antenanya meradiasikan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi, arah, dan polaritas tertentu. Ketika gelombang tersebut menabrak suatu benda, akan ada gelombang yang memantul kembali menuju antena radar. Gelombang inilah yang digunakan radar untuk mendeteksi suatu objek. Agar tidak terdeteksi oleh radar, objek harus bisa menyerap seluruh atau hampir seluruh gelombang yang datang dan tidak memantulkannya kembali menuju antena radar. Untuk itulah dibutuhkan bahan pelapis yang bertugas untuk menyerap gelombang radar yang datang. Material ini disebut RAM (Radar Absorbing Material), yang memiliki karakteristik dapat menyerap gelombang elektromagnetik/gelombang radar dan tidak memantulkannya kembali menuju antena radar. Pada umumnya RAM berbahan inti serat karbon memiliki karakteristik dapat menyerap gelombang radar. Penelitian ini menyelidiki Pengaruh dan karakteristik material arang kelapa dan aluminium sebagai bahan RAM dan efeknya terhadap frekuensi radar diaplikasikan pada peswat tanpa awak siluman. Metode penilitian yang digunakan adalah studi literature dan simulasi menggunkan perangkat lunak Electromagnetic Simulation Software (CST) Studio Suite untuk menentukan nilai radar cross section (RCS) sebagai nilai untuk menentukan keterdeteksian suatu obejk selain itu kontruksi air frame dari peswat tanpa awak yang dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Ansys. Ansys juga digunakan untuk menghitung massa total pesawat yang didesain agar bisa terbang dengan stabil. Hasil simulasi CST Suite Studio menunjukan bahwa RCS arang kelapa pada pita frekuensi HF, VHF, UHF, C dan K memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai RCS pada bahan aluminum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arang kelapa adalah bahan RAM. Kata Kunci: Gelombang Elektromagnetik, RAM (Radar Absorbing Material), RCS (Radar Cross Section),arang kelapa, alumunium,UAV The working principle of radar can simply be described as a device that radiates electromagnetic waves through its antenna with a certain frequency, direction, and polarity. When these waves hit an object, there will be waves that bounce back towards the radar antenna. These waves are used by radar to detect objects. In order not to be detected by radar, the object must be able to absorb all or nearly all of the incoming waves and not reflect them back to the radar antenna. For this reason, backup material is needed to absorb incoming radar waves. This material is called RAM (Radar Absorbing Material), which has the characteristics of being able to absorb electromagnetic waves/radar waves and not reflecting them back towards the radar antenna. In general, RAM which is made by a carbon fiber core can absorb radar waves. This study investigated the effect and characteristics of charcoal and aluminum as RAM materials and their effect on radar frequencies applied to stealth drones. The research method used is literature study and simulation using the software Electromagnetic Simulation (CST) Studio Suite to determine the value of the radar cross section (RCS) as a value to determine the detectability of an object in by radar. In addition, the air frame construction of the drone was designed using the Ansys software. Ansys is also used to calculate the total mass of aircraft designed to fly stably.The simulation result of CST suite studio show that. The RCS value of coconut charcoal in the HF, VHF, UHF, C and K frequency bands has a lower value than the RCS value of aluminum. Therefore, it can be said that coconut charcoal is a RAM material. Key Words: Electromagnetic Waves, RAM (Radar Absorbing Material), RCS (Radar Cross Section), coconut charcoal, alumunium, UAV.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro
Pengguna Deposit: UPT . Dito Nipati
Date Deposited: 31 May 2022 07:34
Terakhir diubah: 31 May 2022 07:34
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62305

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir