Lewi Jupiter, 1714151054 (2021) PENGARUH PERENDAMAN AIR KELAPA, EKSTRAK BAWANG MERAH, DAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU TERHADAP KEBERHASILAN STEK ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK - Lewi Jupiter.pdf Download (14Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN - Lewi Jupiter.pdf Restricted to Hanya staf Download (8Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN - Lewi Jupiter.pdf Download (8Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pohon angsana (Pterocarpus indicus Willd.) telah dikenal sejak lama baik sebagai tanaman pelindung di sepanjang jalan maupun sebagai hiasan. Selain itu kayu angsana biasa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kerangka bangunan, tiang, jembatan, dinding bangunan, dan bantalan kereta api karena kualitas kayunya, keindahan motifnya, maupun karena ukurannya yang besar. Nilai ekonomi kayu angsana sebagai bahan bangunan menyebabkan eksploitasi yang berlebihan di dalam kawasan hutan. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan pohon angsana di alam. Teknik perbanyakan pohon angsana yang tepat sampai saat ini belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan yang mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berpengaruh paling baik terhadap keberhasilan stek angsana. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan bahan yang mengandung zat pengatur tumbuh: air kelapa 100 ppm (Z1), ekstrak bawang merah 100 ppm (Z2), ekstrak kecambah kacang hijau 100 ppm (Z3), dan kontrol/tanpa ZPT (Z4). Parameter yang diamati meliputi persentase stek bertunas, jumlah tunas per stek, persentase stek berakar, panjang akar, dan kecepatan bertunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat stek berumur 4 bulan setelah disemai, terbukti bahwa perendaman dengan air kelapa, ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau berpengaruh nyata pada kecepatan munculnya tunas stek angsana. Adapun pada parameter panjang akar hanya air kelapa saja yang berpengaruh lebih baik dibandingkan dengan ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau, namun tidak berbeda nyata pada kontrol, dan perendaman dengan air kelapa adalah zat pengatur tumbuh alami terbaik dibandingkan ekstrak bawang merah dan ekstrak kecambah kacang hijau pada 2 parameter yang diamati yakni kecepatan munculnya tunas dan panjang akar. Kata kunci: stek cabang; Pterocarpus indicus Willd.; zat pengatur tumbuh The angsana tree (Pterocarpus indicus Willd.) has been known for a long time as both a cover crop along roads and as a decoration. In addition, angsana wood is commonly used as a material for making building frames, poles, bridges, building walls, and train bearings because of the quality of the wood, the beauty of its motifs, and because of its large size. The economic value of angsana wood as a building material causes excessive exploitation in forest areas. It is feared that this could lead to the scarcity of angsana trees in nature. The technique for propagating the angsana tree is currently unknown. The purpose of this study was to determine which substances contain growth regulators (ZPT) which have the best effect on the success of branch cuttings of angsana. The study used a completely randomized design (CRD) with treatment of materials containing growth regulators: 100 ppm coconut water (Z1), 100 ppm red onion extract (Z2), 100 ppm green bean sprouts extract (Z3), and control/without ZPT (Z4). The parameters observed included the percentage of sprouting cuttings, number of shoots per cuttings, percentage of rooted cuttings, root length, and sprouting rate. The results showed that when the cuttings were 4 months old after sowing, it was proven that soaking with coconut water, shallot extract and mung bean sprouts had a significant effect on the rate at which branch cuttings of angsana appeared. As for the root length parameter, only coconut water has a better effect than onion extract and green bean sprout extract, but not significantly different in the control, and soaking with coconut water is the best natural growth regulator compared to onion extract and green bean sprouts extract on 2 parameters observed, namely the speed of shoot emergence and root length. Keywords: branch cutting; Pterocarpus indicus Willd.; plant growth regulator
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan |
Pengguna Deposit: | UPT . Rukiah |
Date Deposited: | 03 Jun 2022 03:54 |
Terakhir diubah: | 03 Jun 2022 03:54 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62501 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |