ISLAM DAN KEJAWEN DALAM KESENIAN JANENGAN DI PEKON BUMI RATU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG

ERIKA SUKMA LESTARI , 1813033021 (2022) ISLAM DAN KEJAWEN DALAM KESENIAN JANENGAN DI PEKON BUMI RATU KABUPATEN PRINGSEWU LAMPUNG. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (86Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (5Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Islam dan kejawen menjadi perpaduan yang khas ditengah masyarakat Jawa. Diantara sekian banyak kebudayaan Islam Jawa yang berkembang di Pringsewu Lampung, Janengan Nurul Qomar masih menjadi salah satu kesenian Islam Jawa yang popular di Pringsewu Lampung hingga saat ini. Janengan diyakini sebagai media merefleksikan diri, sebagai cerminan prilaku antara sesama manusia maupun manusia dengan Tuhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sinkretisme dalam kesenian Janengan sehingga menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat Jawa di Pringsewu. Metodologi dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: sinkretisme dalam kesenian Janengan dapat dilihat dari adanya perbedaan antara budaya Islam dan juga budaya Jawa. Berdasarkan tradisi lokal Jawa, masyarakat Pekon Bumiratu masih menjaga hubungan baik dengan roh leluhur hal ini ditandai dengan adanya sesajen yang tersedia dalam pertunjukan kesenian Janengan. Namun berdasarkan pandangan Islam, kewajiban menyembah dan sumber kekuatan terbesar hanya berasal dari Allah SWT. Sehingga dengan demikian wujud dari praktik sinkretime dalam kesenian Janengan Nurul Qomar dapat ditinjau dari lirik lagu, alat musik, dan tata cara pelaksanaannya. Namun demikian masyarakat Jawa di Pekon Bumiratu juga percaya bahwa terdapat kebutuhan masyarakat yang kompleks didalam kesenian Janengan, seperti sebagai pengungkapan emosional, penghayatan estetis, hiburan, komunikasi, perlambangan, norma sosial, pengesahan lembaga sosial, kesinambungan budaya, serta pengintegrasian masyarakat yang kemudian mempengaruhi perkembangan Janengan di Pringsewu hingga saat ini. Kata Kunci: Islam, Kejawen, Sinkretisme, Janengan Islam and kejawen become a unique blend in the middle of Javanese society. Among the many Javanese Islamic cultures that developed in Pringsewu Lampung, Janengan Nurul Qomar is still one of the most popular Javanese Islamic arts in Pringsewu Lampung today. Janengan is believed to be a medium for self-reflection, as a reflection of behavior between fellow humans and humans and God. The purpose of this study is to determine the syncretism in the art of Janengan so that it becomes a necessity for the Javanese people in Pringsewu. The methodology in this study is a descriptive qualitative research method. Data collection techniques used are literature study, interviews, observation and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data presentation, conclusion or verification. The results of this study indicate: syncretism in Janengan art can be seen from the differences between Islamic culture and Javanese culture. Based on local Javanese traditions, the people of Pekon Bumiratu still maintain good relations with ancestral spirits, this is indicated by the offerings available in Janengan art performances. However, according to the Islamic view, the obligation to worship and the greatest source of strength only comes from Allah SWT. Thus, the manifestation of syncretime practice in the art of Janengan Nurul Qomar can be seen from the lyrics of the song, musical instruments, and the procedures for its implementation. However, the Javanese people in Pekon Bumiratu also believe that there are complex community needs in the art of Janengan, such as emotional expression, aesthetic appreciation, entertainment, communication, symbols, social norms, ratification of social institutions, cultural continuity, and community integration which then affects the development of society. Janengan in Pringsewu until now. Keywords: Islam, Kejawen, Syncretism, Janengan

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
900 Sejarah dan Geografi
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 2203416072 . Digilib
Date Deposited: 10 Jun 2022 07:43
Terakhir diubah: 10 Jun 2022 07:43
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/62859

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir