STRATEGI PENGEMBANGAN DESA TERTINGGAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN TRANSMIGRASI PROVINSI LAMPUNG

Haridotama , 1846021018 (2022) STRATEGI PENGEMBANGAN DESA TERTINGGAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN TRANSMIGRASI PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (4Mb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak

ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN DESA TERTINGGAL OLEH DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN TRANSMIGRASI PROVINSI LAMPUNG Oleh Haridotama Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung yang tertera dalam Rencana Strategis Dinas Pem-berdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung Tahun 2019-2024, per-sentase jumlah Desa Tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Lampung Tahun 2021 masih terdapat 128 Desa tertinggal yang mesti di-entaskan, itu artinya masih terdapat permasalahan Desa Tertinggal di Provinsi Lampung. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Strategi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung dalam mengoptimalkan Pengembangan Desa Tertinggal di Provinsi Lampung. Teori yang digunakan adalah teori Strategi Pengembangan dengan empat tahapan didalamnya yaitu perencanaan, pengorgan-isasian, pelaksanaan dan pengawasan. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, ob-servasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pem-berdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung telah melaksanakan Perencanaan sebagai fasilitator Pengembangan Desa Tertinggal dengan me-rencanakan Program/Kegiatan berdasarkan masing-masing Tugas Fungsi Bidang untuk mengatasi permasalahan Desa Tertinggal. Selain itu Pengorganisasian Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung telah membentuk Bidang sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung No.56 Tahun 2019 dan men-jalankan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Penggerakan Pro-gram/Kegiatan dalam Pengembangan Desa Tertinggal dilakukan oleh seluruh Bi-dang Kerja di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lam-pung serta Stakeholder terkait lainnya dengan cara berkolaborasi. Kemudian pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi setiap kegiatan pada saat pembinaan atau monitoring, tetapi sesuai hasil pengamatan peneliti masih adanya kekurangan sehingga apa yang sudah dikerjakan belum memiliki hasil maksimal, selain itu yang menjadi tolak ukur Pengawasan adalah Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Lampung. Kata kunci: Strategi Pengembangan, Desa Tertinggal, DPMDT, Pemberdayaan Masyarakat Desa, Indeks Desa Membangun(IDM). ABSTRACT LACKING VILLAGE DEVELOPMENT STRATEGY BY THE DE-PARTMENT OF COMMUNITY EMPOWERMENT AND TRANSMI-GRATION OF LAMPUNG PROVINCE By Haridotama Based on the data compiled by the Lampung Province Community Empowerment and Transmigration Service which is listed in the Lampung Province Community Empowerment and Transmigration Service Strategic Plan for 2019-2024, the per-centage of the number of disadvantaged villages based on the Lampung Province Building Village Index (IDM) in 2021 there are still 128 underdeveloped villages that are still underdeveloped. must be eradicated, it means that there are still Dis-advantaged Village problems in Lampung Province. Based on these problems, the purpose of this research is to find out how the Strategy of the Lampung Province Community Empowerment and Transmigration Service in optimizing the Devel-opment of Disadvantaged Villages in Lampung Province. The theory used is the theory of Development Strategy with four stages in it, namely planning, organiz-ing, implementing and supervising. This research uses descriptive qualitative re-search with data collection techniques through interviews, observation and docu-mentation. The results of this study indicate that the Department of Community Empowerment and Transmigration of Lampung Province has implemented Plan-ning as a facilitator for the Development of Disadvantaged Villages by planning programs/activities based on each Field Functional Task to overcome the problems of Disadvantaged Villages. In addition, the Organization for the Community Em-powerment and Transmigration Office of Lampung Province has established Fields according to the organizational structure and carries out tasks in working in accordance with their respective tupoksi. The movement of programs/activities in the Development of Disadvantaged Villages is carried out by all fields in the Lampung Province Community Empowerment and Transmigration Service and related stakeholders by collaborating. Then supervision is carried out to evaluate each activity during coaching or moni-toring, but according to the observations of researchers there are still shortcomings so that what has been done has not had maximum results, besides that the bench-mark for Supervision is the Village Building Index (IDM) of Lampung Province. Keywords: Development Strategy, Disadvantaged Villages, DPMDT, Village Community Empowerment, Building Village Index (IDM).

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan)
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 2203786075 . Digilib
Date Deposited: 17 Jun 2022 01:56
Terakhir diubah: 17 Jun 2022 01:56
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63154

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir