Rasyid, M Fauzan Abdillah (2022) HUBUNGAN ORIENTASI SEKSUAL DAN JUMLAH PASANGAN SEKSUAL DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
File PDF
FILE TUGAS SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1700Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
FILE TUGAS SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (1669Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Background: Sexually transmitted diseases transmit through sexual intercourse. Homosexual couples and multiple sexual partners are one of the risk factors for sexually transmitted diseases. Failure in identifying and treating the diseases at the early stadium may result in serious complications and allow the diseases such as HIV to transmit easily. This study aimed to identify the relationship of sexual orientation and the number of sexual couples with sexually transmitted diseases at the General Regional H. Abdul Moeloek Hospital in Lampung. Method of study: It is an observational analytical study using a cross-sectional design. The samples are patients infected with sexually transmitted diseases obtained from medical records as secondary data. The statistical analysis used is the alternative Kruskall-wallis test. Results: The alternative test on sexual orientation and sexually transmitted diseases showed no relationship with a p-value of 0.42. While the test on the number of sexual couples and sexually transmitted diseases resulted in a p-value of 0.004. It indicates a significant relationship of the number of sexual couples with sexually transmitted diseases. Conclusion: It concludes that there is no relationship of sexual orientation with sexually transmitted diseases. While the number of sexual couples is related to sexually transmitted diseases. Keywords: sexually transmitted diseases, number of sexual couples, sexual orientation Latar Belakang : Penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit menular yang ditularkan lewat hubungan seksual. Homoseksual dan jumlah pasangan seksual dengan jumlah lebih dari satu merupakan faktor risiko dari PMS. Kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengobati PMS pada stadium awal dapat menyebabkan komplikasi yang serius, PMS juga dapat mempermudah penularan HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan orientasi seksual dan jumlah pasangan seksual dengan kejadian penyakit menular seksual di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendetakan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien penyakit menular seksual yang diperoleh melalui sumber data sekunder berupa rekam medis. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji alternatif Kruskall-wallis Hasil Penelitian: Hasil uji alternatif antara orientai seksual dengan kejadian PMS didapatkan p value 0,42 sehingga tidak terdapat hubungan antara orientasi seksual dengan kejadian PMS. Pada uji variabel jumlah pasangan seksual dengan kejadian PMS didapatkan p value 0,004, hal ini diartikan terdapat hubungan yang signifikan jumlah pasangan seksual dengan kejadian penyakit menular seksual. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan tidak terdapat hubungan antara orientasi seksual dengan kejadian penyakit menular seksual. Terdapat hubungan antara jumlah pasangan seksual dengan kejadian penyakit menular seksual. Kata Kunci: Penyakit menular seksual, jumlah pasangan seksual orientasi seksual
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 2203700449 . Digilib |
Date Deposited: | 20 Jun 2022 07:56 |
Terakhir diubah: | 20 Jun 2022 07:56 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63296 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |