SELLY NUR FITRIANI, 1846031003 (2022) POLA KOMUNIKASI DALAM UPACARA ADAT LAMPUNG BEGAWI CAKAK PEPADUN DI DESA BLAMBANGAN, KECAMATAN BLAMBANGAN PAGAR, KABUPATEN LAMPUNG UTARA. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (155Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (4Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2381Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK POLA KOMUNIKASI DALAM UPACARA ADAT LAMPUNG BEGAWI CAKAK PEPADUN DI DESA BLAMBANGAN, KECAMATAN BLAMBANGAN PAGAR, KABUPATEN LAMPUNG UTARA Oleh Selly Nur Fitriani Cakak Pepadun adalah proses pemberian gelar atau adek kepada seseorang. Gelar yang akan diberikan adalah suttan (punyimbang) yang diputuskan oleh rapat purwatin sebagai majelis tertinggi masyarakat hukum adat Lampung. Cakak Pepadun adalah suatu peristiwa yang bisa di wariskan dari generasi ke generasi. Pelaksanaan Upacara Adat Begawi Cakak Pepadun melibatkan banyak individu dari berbagai pihak yang tentunya akan menciptakan banyaknya proses komunikasi di dalamnya. Pola komunikasi pada Begawi Adat Cakak Pepadun sendiri memuat komponen proses komunikasi di dalamnya, yaitu siapakah yang terlibat, bagaimana isi dari pesan yang disampaikan, siapa yang menjadi peneria pesan dan media apa yang digunakan. Semua unsur tersebut akan membentuk sebuah pola komunikasi yang khas. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 6 orang sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan tahapan dari pelaksanaan Begawi Cakak Pepadun di Blambangan terdiri dari 5 prosesi yaitu : manjau, ngedio, malam cangget, turun mandei dan cakak pepadun. Pola komunikasi dalam pelaksanaan Begawi Cakak Pepadun terbagi menjadi dua yaitu pola komunikasi muti arah meliputi prosesi pemandai, akad nikah, manjau, ngedio, cangget, dan cakak pepadun dan pola komunikasi satu arah yaitu turun mandei. Adapun upaya pelestarian oleh pihak terkait adalah dengan mengupayakan kebudayaan cakak pepadun terdaftar sebagai warisan budaya tak benda kabupaten Lampung Utara dan mengenalkan kebudayaan mepadun kepada para pelajar dengan memasukan sebagai mata pelajaran muatan lokal disekolah-sekolah. Kata kunci : pola komunikasi, begawi cakak pepadun ABSTRACT PATTERN OF COMMUNICATION ON LAMPUNG TRADITIONAL CEREMONY BEGAWI CAKAK PEPADUN IN BLAMBANGAN VILLAGE, DISTRICT BLAMBANGAN PAGAR, REGENCY LAMPUNG UTARA By Selly Nur Fitriani Begawi Cakak Pepadun is a process of giving someone a tittle that called adek in Lampungnese. The tittle that will be given is suttan (penyimbang) which is decided by the perwatin meetings as the highest organization of Lampung law. Cakak Pepadun is a process that can be passed down from generation to generation. Begawi Cakak Pepadun involves many individuals from various parties which will certainly create many communication pocesses in it. Communication patterns in Begawi Adat Cakak Pepadun itself contain components of the communication process in it, namely who is involved, how the content of the message is conveyed, who is the speaker of the message and what media is used. All these elements will form a distinctive communication pattern. This study uses descriptive research with a qualitative approach, with a total of 6 informants while data collection techniques use interview, observation and documentation. Data analysis used in this study includes data reduction, presentation of data and verification of data. The results of this study indicate that begawi cakak pepadun in blambangan consisted of 5 processions, namely : manjau, ngedio, cangget night, turun mandei, and cakak pepadun. Communication patterns in the implementation of Begawi Cakak Pepadun are divided into two, namely multi direction communication patterns including the procession of pemandai, marriage contract, manjau, ngedio, cangget, and cakak pepadun and one-way communication patterns, namely turun mandei. The preservation efforts by Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara are to strive for the culture of the cakak pepadun listed as an intangible cultural heritage of North Lampung regency and introduce the culture cakak pepadun to students by make it as a subject of local lessons in schools. Keywords : communication patterns, begawi cakak pepadun
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 302 Interaksi sosial 300 Ilmu sosial > 390 Adat istiadat, etiket, dan cerita rakyat > 392 Adat istiadat setempat |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | 2203644534 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Jun 2022 07:54 |
Terakhir diubah: | 22 Jun 2022 07:54 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63497 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |