TRADISI NGAKKEN ANAK PADA HUKUM ADAT MEGOU PAK TULANG BAWANG

-, SISKA (2022) TRADISI NGAKKEN ANAK PADA HUKUM ADAT MEGOU PAK TULANG BAWANG. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (86Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (7Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (7Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Ngakken Anak (mengambil anak laki-laki) merupakan suatu tradisi pengangkatan anak laki-laki yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Pepadun terkhusus masyarakat adat Megou Pak Tulang Bawang dengan tujuan untuk meneruskan garis keturunan (clan) melalui perkawinan (tegak tegi) bagi keluarga yang tidak mempunyai keturunan (anak laki-laki), tetapi mempunyai anak perempuan. Tradisi Ngakken Anak (mengambil anak laki-laki) memiliki nilai-nilai karakter yang patut diulas lebih mendalam ditengah tantangan global yang menimbulkan krisis kepribadian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena mengambil objek dan sumber penelitian berupa manusia, situasi sosial dan budaya disekitarnya. Peneliti ini juga dapat digolongkan dalam jenis penelitian hukum sosiologis (yuridis empiris) dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan yang sifat penelitiannya deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Proses pelaksanaan tradisi Ngakken Anak pada hukum adat Megou Pak Tulang Bawang 2) Nilai-nilai karakter yang tercermin dari tradisi Ngakken Anak pada hukum adat Megou Pak Tulang Bawang. Nilai-nilai karakter yang dimaksudkan adalah nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, demokrasi dan tanggung jawab. Kata Kunci: Ngakken Anak, Nilai-Nilai Karakter, Megou Pak Tulang Bawang. Ngakken Anak (taking a son) is a tradition of adopting a son carried out by the people of Lampung Pepadun, especially the Megou Pak Tulang Bawang indigenous people with the aim of continuing the lineage (clan) through marriage (upright) for families who do not have descendants (sons), but have daughters. The Ngakken Anak tradition (taking a son) has character values that deserve to be studied more deeply in the midst of global challenges that cause personality crises. This study uses a qualitative method because it takes the object and source of research in the form of humans, social and cultural situations around them. This researcher can also be classified in the type of sociological legal research (empirical juridical) by using a statutory approach whose research nature is descriptive. The results of this study indicate: 1) The process of implementing the Ngakken Anak tradition in Megou Pak Tulang Bawang customary law 2) Character values are reflected in the Ngakken Anak tradition in Megou Pak Tulang Bawang customary law. The character values referred to are religious values, honesty, tolerance, discipline, democracy and responsibility. Keywords: Ngakken Anak, Character Values, Megou Pak Tulang Bawang.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
900 Sejarah dan Geografi
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 2203850742 . Digilib
Date Deposited: 23 Jun 2022 03:00
Terakhir diubah: 23 Jun 2022 03:00
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63556

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir