HUBUNGAN UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHAN GIGITAN NYAMUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DAERAH ENDEMIK TINGGI, SEDANG, DAN RENDAH DI INDONESIA (KAJIAN DATA RISKESDAS 2018)

MUHAMMAD ANFASHA ADMAR, 1818011079 (2022) HUBUNGAN UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHAN GIGITAN NYAMUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI DAERAH ENDEMIK TINGGI, SEDANG, DAN RENDAH DI INDONESIA (KAJIAN DATA RISKESDAS 2018). FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (4Mb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1922Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang: Malaria adalah penyakit menular yang diakibatkan protozoa Plasmodium. Kasus malaria di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 226.364. Upaya pengendalian nyamuk dipromosikan dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus dan perlindungan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara upaya pemberantasan sarang nyamuk di rumah tangga dan cara pencegahan gigitan nyamuk pada daerah endemisitas rendah, sedang, dan tinggi. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan metode analisis Studi ini menerapkan cluster sampling dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Variabel yang diuji terhadap kejadian malaria yaitu upaya pemberantasan sarang nyamuk di rumah tangga dan cara pencegahan gigitan nyamuk pada daerah endemis rendah, sedang, dan tinggi. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat, dan multivariat dilakukan dengan regresi logistik untuk menentukan faktor prediktor penyebab malaria. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 15.253 responden sebagai subjek penelitian. Pada daerah endemis rendah faktor prediktor tertinggi kejadian malaria yaitu tidak menaburkan bubuk larvasida (p=0,000 ; OR= 1,928, 95% CI 1,371-2,711). Pada daerah endemis sedang faktor prediktor tertinggi kejadian malaria yaitu ventilasi rumah tidak dipasang kasa nyamuk (p=0,006 ; OR= 1,933, 95% CI 1,207-3,095). Pada daerah endemis tinggi faktor prediktor tertinggi kejadian malaria yaitu tidak tidur menggunakan kelambu tanpa insektisida (p=0,000 ; OR=1,222(1,103-1,354). Simpulan: Seluruh variabel yang diuji kecuali menutup tempat penampungan air di rumah tangga merupakan faktor prediktor atau protektor kejadian malaria. Kata Kunci: Malaria, upaya pemberantasan sarang nyamuk di rumah tangga, dan cara pencegahan gigitan nyamuk.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 2203817505 . Digilib
Date Deposited: 23 Jun 2022 06:09
Terakhir diubah: 23 Jun 2022 06:09
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63643

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir