GAMBARAN STRUKTUR HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntiangia calabura L).

Anggraini, Evita (2022) GAMBARAN STRUKTUR HISTOPATOLOGI GINJAL PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntiangia calabura L). MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3252Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2771Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah melebihi batas normal. Salah satu organ tubuh yang berpotensi mengalami kerusakan adalah ginjal. Daun kersen ( Muntingia calabura L.) memiliki senyawa metabolit sekunder yang dapat memperbaiki kerusakan ginjal akibat kadar glukosa tinggi. Dalam daun kersen ditemukan senyawa flavonoid, saponin dan tanin dalam fraksi etil asetat. yang dipercaya mengandung zat penurun gula darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas daun kersen terhadap perubahan struktur histopatologi ginjal yang meliputi tubulus proksimal dan glomerolus setelah diinduksi aloksan dengan dosis 160mg/bb. Penelitian ini menggunakan 5 rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan dan masing-masing 5 ulangan. Kelompok K1 sebagai kontrol negatif, kelompok K2 sebagai kontrol positif (diinduksi aloksan), kelompok P1 diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol 96% daun kersen dosis 300 mg/bb/hari, kelompok P2 diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol 96% daun kersen dosis 400 mg/bb/hari dan kelompok P3 diinduksi aloksan dan diberi ekstrak etanol 96% daun kersen dosis 500 mg/bb/hari. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode statistik kruslal-walis dengan uji lanjut wilcoxon-MannWhitney taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pada perlakuan P1, P2, dan P3 secara signifikan mampu memperbaiki kerusakan dengan adanya perbaikan pada gambaran struktur histopatologi ginjal pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi aloksan. Dapat disimpulkan bahwa perbaikan tingkat kerusakan ginjal terbaik terdapat pada kelompok P3 dengan pemberian dosis 500 mg/bb/hari karena pada gambaran histopatologi ginjal tersebut menunjukan perbaikan dengan rerata skor kerusakan 2,7.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 590 Ilmu hewan (zoologi)
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi
Pengguna Deposit: 2203158902 . Digilib
Date Deposited: 24 Jun 2022 03:48
Terakhir diubah: 24 Jun 2022 03:48
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63742

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir