WAHYU ADJIE RIYAN PUTRA , 1516031094 (2022) KAJIAN FENOMENOLOGI WANITA BERTATO DI BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (211Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (4Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Keberadaan Tato pada masyarakat modern perkotaan mengalami perubahan makna, tato berkembang menjadi budaya populer yang oleh kalangan muda dianggap simbol kebebasan dan keberagaman, akan tetapi kalangan tua melihat sebagai suatu keliaran dan berbau negatif. Fenomena tato kini tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja melainkan dilakukan pula oleh kaum wanita untuk mendapatkan kesetaraan gender/gaya hidup. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana motif wanita bertato di Kota Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif, menggunakan metode fenomenologi dengan paradigma konstruktivis menurut Edmund Husserl yang berkaitan dengan empat aspek yaitu epoche, reduksi, intensionalitas dan lebenswelt. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motif wanita dalam memiliki tato adalah untuk mengekspresikan diri, menggambarkan sesuatu yang mereka sukai melalui tato. Bentuk tato yang digambar di tubuh mereka merupakan simbol artistik yang mewakili motif mereka dalam memiliki tato. Respon masyarakat terhadap perempuan bertato menimbulkan stigma negatif dan menganggap perempuan bertato adalah perempuan liar. Bagi informan, tato bukanlah merupakan hal yang menghalangi mereka dalam bersosial, bahkan mereka menganggap tato bisa menjadi hal yang membantu mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri dan juga sebagai ciri khas mereka bagi orang lain. Kata Kunci: fenomenologi, motif, wanita bertato Keberadaan Tato pada masyarakat modern perkotaan mengalami perubahan makna, tato berkembang menjadi budaya populer yang oleh kalangan muda dianggap simbol kebebasan dan keberagaman, akan tetapi kalangan tua melihat sebagai suatu keliaran dan berbau negatif. Fenomena tato kini tidak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja melainkan dilakukan pula oleh kaum wanita untuk mendapatkan kesetaraan gender/gaya hidup. Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana motif wanita bertato di Kota Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan kualitatif, menggunakan metode fenomenologi dengan paradigma konstruktivis menurut Edmund Husserl yang berkaitan dengan empat aspek yaitu epoche, reduksi, intensionalitas dan lebenswelt. Peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk mengumpulkan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motif wanita dalam memiliki tato adalah untuk mengekspresikan diri, menggambarkan sesuatu yang mereka sukai melalui tato. Bentuk tato yang digambar di tubuh mereka merupakan simbol artistik yang mewakili motif mereka dalam memiliki tato. Respon masyarakat terhadap perempuan bertato menimbulkan stigma negatif dan menganggap perempuan bertato adalah perempuan liar. Bagi informan, tato bukanlah merupakan hal yang menghalangi mereka dalam bersosial, bahkan mereka menganggap tato bisa menjadi hal yang membantu mereka untuk meningkatkan kepercayaan diri dan juga sebagai ciri khas mereka bagi orang lain. Kata Kunci: fenomenologi, motif, wanita bertato
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 380 Perdagangan, komunikasi, dan transportasi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Komunikasi |
Pengguna Deposit: | 2203498542 . Digilib |
Date Deposited: | 24 Jun 2022 07:55 |
Terakhir diubah: | 24 Jun 2022 07:55 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/63757 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |