PERKEBUNAN LADA DI KARESIDENAN LAMPUNG MASA PERANG DUNIA I TAHUN 1914-1918

Sherly Armelia Eka Madina , 181303301 (2022) PERKEBUNAN LADA DI KARESIDENAN LAMPUNG MASA PERANG DUNIA I TAHUN 1914-1918. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (7Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (7Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Karesidenan Lampung sejak masa lampau merupakan salah satu wilayah penghasil lada di Nusantara, Pada masa perang dunia I Karesidenan Lampung sempat mengalami kenaikan produksi serta ekspor yang di tinggi dan menjadi salah satu pemasok tanaman lada yang penting bagi wilayah Batavia. Hal ini bahkan sempat menjadikan wilayah Karesidenan Lampung mengalahkan wilayah Aceh dalam hal produksi dan ekspor lada tertinggi masa itu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dampak perang dunia I di Eropa terhadap produksi serta ekspor tanaman lada di wilayah Karesidenan Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode historis dengan empat langkah penelitian: Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data historis, kegiatan ini berawal dari proses pengumpulan data, kritik sumber yang kemudian dikaitkan dengan teori serta metode-metode penelitian sejarah dan kemudian menjadi sebuah fakta sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan: Lada merupakan salah satu rempah dengan sejuta manfaat, tidak hanya digunakan sebagai bumbu masakan saja tetapi juga sebagai salah satu rempah penting masa perang dunia 1. Karesidenan Lampung pada awal abad ke-20 berhasil mengekspor sebanyak 12.920.475 kg lada dan telah memenuhi 76% seluruh total ekspor lada Hindia-Belanda. Kota bumi merupakan salah satu pemasok lada terbesar di wilayah Karesidenan Lampung, dengan rata-rata total produksi lada sebanyak 55%. Kata kunci: Perkebunan Lada, Karesidenan Lampung, Perang dunia I Pepper is one of the leading commodities that is very valuable and has an important role in supporting the Nusantara and colonial economy at that time. Lampung Residency during World War I was one of the areas that had experienced a high increase in production and exports and became one of the important suppliers of pepper plants for the Batavia area. This even made the Lampung Residency region beat the Aceh region in terms of the highest pepper production and export at that time. The purpose of this study is to analyze the impact of World War I in Europe on the production and export of pepper plants in the Lampung Residency area. The method used in this study is the historical method with four research steps: Heuristics, Criticism, Interpretation and Historiography. The data analysis technique used is the historical data analysis technique, this activity begins with the data collection process, source criticism which is then linked to theories and historical research methods and then becomes a historical fact. The results of this study indicate: Pepper is one of the spices with a million benefits, not only used as a cooking spice but also as one of the important spices during world war 1. Lampung Residency at the beginning of the 20th century succeeded in exporting 12,920,475 kg of pepper and has fulfilled 76% of the entire population. total exports of Dutch East Indies pepper. Kota Bumi is one of the largest pepper suppliers in the Lampung Residency area, with an average total pepper production of 55%. Keywords: Pepper Plantation, Lampung Residence, Word War I

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
900 Sejarah dan Geografi
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 2203253751 . Digilib
Date Deposited: 05 Aug 2022 01:57
Terakhir diubah: 05 Aug 2022 01:57
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/64444

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir