PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus lanatus) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS

HERSA YUSTIKARINI, ANNISYA (2022) PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus lanatus) AKIBAT PERBEDAAN DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP ALKALIS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (423Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3566Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3499Kb) | Preview

Abstrak

Indonesia belum mampu mengekspor semangka karena produksi masih rendah untuk memenuhi permintaan konsumen dalam negeri. Produksi semangka di Provinsi Lampung pada tahun 2020 yaitu 25, 007 ton tahun -1 , sedangkan permintaan di pasar global mencapai 1.506.000 ton tahun -1 . Penyebab rendahnya produktivitas semangka dipengaruhi oleh teknik budidaya yang belum optimal, selain itu juga disebabkan oleh jenis tanah di Lampung yang umumnya merupakan tanah Ultisol yang miskin unsur hara dan bersifat asam. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemupukan pada tanaman semangka untuk menambahkan unsur hara makro dan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk NPK yang paling baik, mengetahui pengaruh pemberian pupuk pelengkap alkalis, serta untuk mengetahui interaksi antara pemberian dosis pupuk NPK dan pupuk pelengkap alkalis terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman semangka. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Lampung pada November 2021 - Januari 2022. Penelitian disusun dengan RAK pola faktorial 4x2, dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama dosis pupuk NPK (tanpa pupuk NPK (N 0 ), pupuk NPK 30 g tanaman -1 (N 1 ), pupuk NPK 60 g tanaman 1 (N 2 ), dan pupuk NPK 90 g tanaman -1 (N 3 )) dan faktor kedua pupuk pelengkap alkalis (tanpa pupuk pelengkap alkalis (P 0 ) dan pupuk pelengkap alkalis 2 g L 1 (P 1 )). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK 90 g tanaman 1 (N 3 ) dan 60 g tanaman -1 (N 2 ) baik dengan aplikasi pupuk pelengkap alkalis 2 g L 1 (P 1 ) maupun tanpa pupuk pelengkap alkalis (P 0 ) menghasilkan panjang tanaman, jumlah bunga betina, jumlah cabang primer, diameter buah, dan bobot per buah lebih tinggi dibandingkan dengan dosis pupuk NPK 30 g tanaman -1 (N 1 ) dan 0 g tanaman -1 (N 0 ) baik dengan aplikasi pupuk pelengkap alkalis 2 g L -1 (P 1 ) dan tanpa pupuk pelengkap alkalis (P 0 ). Bobot buah dan diameter buah terbesar pada perlakuan N 3 P 2 yaitu 1,77 kg dan 16,03 cm. Kata kunci : pemupukan, cabang primer, bobot buah, pupuk majemuk, pupuk Plant Catalyst.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 602 Aneka ragam tentang teknologi dan ilmu terapan
600 Teknologi (ilmu terapan) > 605 Terbitan berseri tentang teknologi dan ilmu terapan
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 2208993959 . Digilib
Date Deposited: 19 Aug 2022 07:28
Terakhir diubah: 19 Aug 2022 07:28
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65182

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir