PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SKEMA KEMITRAAN KEHUTANAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG BATUTEGI (INSTITUTIONAL DEVELOPMENT OF THE FOREST PARTNERSHIP IN KPHL BATUTEGI)

NURHALIZA, IIS (2022) PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SKEMA KEMITRAAN KEHUTANAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG BATUTEGI (INSTITUTIONAL DEVELOPMENT OF THE FOREST PARTNERSHIP IN KPHL BATUTEGI). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (150Kb) | Preview
[img] File PDF (FILE SKRIPSI FULL TANPA LAMPIRAN)
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2677Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF (SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN DAN LAMPIRAN)
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2225Kb) | Preview

Abstrak

Kemitraan kehutanan merupakan salah satu program dari Perhutanan Sosial. Kemitraan yang baik tidak lepas dari pentingnya kelembagaan untuk melakukan pelayanan serta pembinaan pada masyarakat. . Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang tertuang dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (RPHJP KPHL) Batutegi tahun 2014-2023, kelembagaan antara kelompok tani yang ada di KPHL Batutegi belum berjalan dengan baik. Penelitian memiliki tujuan yaitu untuk membandingkan kinerja kelembagaan kemitraan kehutanan dan telah diimplementasikan pada gabungan kelompok tani dan menetapkan strategi kelembagaan pada gapoktan dalam skema kemitraan. Data diambil menggunakan metode wawancara dengan kuisioner skala likert dan dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil dari penelitian ini yaitu pemerolehan nilai dari Gapoktan Cempaka adalah 32 dan Gapoktan Warga Makmur denga nilai 30, terdapat perbedaan yaitu Gapoktan Cempaka mendapatkan pelatihan, penyuluhan, dan bimbingan yang mampu meningkatkan pemahaman petani mengenai program kemitraan kehutanan dari pihak luar selain dengan KPHL Batutegi. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa kedua gapoktan berada di Kuadran I yang menunjukkan situasi menguntungkan, kedua gapoktan terdapat strategi yang memiliki nilai tertinggi yaitu SO (Strenght Opportunity) dengan mengoptimalkan program kemitraan dengan diberikannya tanaman pengganti dari tanaman kemitraan yang tidak tumbuh atau mati dan sosialisasi mengenai pemeliharaan tanaman serta pemberian bibit tanaman bawah untuk optimalisasi penggunaan lahan. Sebagian besar pendidikan masyarakat yang ada di Gapoktan Cempaka dan Warga Makmur tergolong rendah, hal ini yang menyebabkan kurangnya pengetahuan warga terhadap pengelolaan lahan, dengan tingginya partisipasi masyarakat dalam menjalankan program kemitraan diharapkan menjadi peluang untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di masyarakat dengan memberikan pemahaman mengenai perawatan tanaman dan modal. Kata Kunci :Kelembagaan, Kemitraan, KPHL Batutegi The forestry partnership is one of the programs of Social Forestry. A good partnership cannot be separated from the importance of institutions to provide services and guidance to the community. . Based on the results of monitoring and evaluation contained in the 2014-2023 Long Term Forest Management Plan Protected Forest Management Unit (RPHJP KPHL) Batutegi, the institutions between farmer groups in the Batutegi KPHL have not been running well due to the lack of community empowerment activities and community businesses around the forest. The aim of the research is to compare the institutional performance of forestry partnerships that have been implemented in farmer group associations and to establish institutional strategies for Gapoktan in partnership schemes. Data were taken using interview method with Likert scale questionnaire and analyzed descriptively using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). The results of this study are the acquisition value of Gapoktan Cempaka is 32 and Gapoktan Warga Makmur with a value of 30, there is a difference, namely Gapoktan Cempaka received training, counseling, and guidance that can improve farmers' understanding of forestry partnership programs from outsiders apart from KPHL Batutegi. The results of the SWOT analysis show that both Gapoktan are in Quadrant I which indicates a favorable situation, both Gapoktan have a strategy that has the highest value, namely SO (Strenght Opportunity) by optimizing the partnership program by providing replacement plants from partnership plants that do not grow or die and socialization about maintenance plants and the provision of understorey seeds for optimizing land use. Most of the public education in Gapoktan Cempaka and Warga Makmur is low, this causes a lack of community knowledge about land management, with high community participation in running partnership programs, it is hoped that it will be an opportunity to improve human resources in the community by providing an understanding of plant care. and capital. Keywords: Institutional, Partnership, KPHL Batutegi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 506 Organisasi di bidang ilmu pengetahuan alam
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: 2208060364 . Digilib
Date Deposited: 19 Aug 2022 08:28
Terakhir diubah: 19 Aug 2022 08:28
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65234

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir