ADVOKASI WAHANA LINGKUNGAN HIDUP DAN MITRA BENTALA DALAM ALIH FUNGSI LAHAN BUKIT (Studi di Kota Bandar Lampung)

AMRI MAULANA, 1716021066 (2022) ADVOKASI WAHANA LINGKUNGAN HIDUP DAN MITRA BENTALA DALAM ALIH FUNGSI LAHAN BUKIT (Studi di Kota Bandar Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf

Download (200Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3496Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3989Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kondisi ekologis Kota Bandar Lampung sudah sangat memprihatinkan, berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup Lampung, dari 33 bukit yang ada lebih dari 80% bukit di Kota Bandar Lampung sudah mengalami alih fungsi menjadi lokasi pertambangan, permukiman dan areal bisnis. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan bukit-bukit yang hanya menyisakan 2 Bukit saja yang masih alami dan terjaga, Bukit tersebut diantaranya Gunung Sulah di Kecamatan Way Halim dan Gunung Banten di Kecamatan Kedaton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui advokasi Walhi dan Mitra Bentala dalam mengatasi alih fungsi lahan bukit di Kota Bandar Lampung. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Walhi Lampung dan Mitra Bentala dalam mengatasi alih fungsi lahan melakukan advokasi melalui strategi advokasinya yakni Manajemen Isu, Menentukan Sasaran, Mengembangkan Rencana Aksi, Monitoring dan Evaluasi. Pada pelaksanaannya tahapan manajemen isu dari Walhi dan Mitra Bentala tidak terlaksana dengan baik, perencanaan advokasi dilakukan secara kondisional, tidak adanya tujuan jangka panjang dan tujuan strategis sehingga menyebabkan keberhasilan advokasi yang dilakukan menjadi lemah. Kemudian sasaran advokasi yakni Pemerintah Kota Bandar Lampung tidak merespon dengan baik atas advokasi yang dilakukan oleh Walhi dan MItra Bentala. Upaya-upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung maupun aparat penegak hukum dinilai masih belum maksimal sebagaimana Revisi Perda RTRW Kota Bandar Lampung yang seharusnya menjadi momentum untuk dapat memasukkan pengelolaan bukit didalamnya, faktanya dalam revisi tersebut malah menghilangkan fungsi bukit dan semakin meluaskan potensi kerusakan lingkungan. Kata Kunci: Alih fungsi lahan, bukit, advokasi, Walhi, Mitra Bentala, Kota Bandar Lampung

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 2208811759 . Digilib
Date Deposited: 22 Aug 2022 02:39
Terakhir diubah: 22 Aug 2022 02:39
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/65302

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir