Fabillahs Fasha, 18160 11047 (2022) Manusia dan Kota : Studi Etno-Ekologi Ruang Terbuka Hijau dan Smart City di Bandar Lampung. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK-ABSTRACT.pdf Download (143Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (7Mb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (6Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam mengenai hubungan manusia dan kota terhadap kebutuhan ruang terbuka hijau dan lingkungan yang sehat serta memiliki tingkat kehidupan yang berkualitas melalui pembangunan infrastruktur berlandaskan pada faktor smart living dan smart environment. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Informan dalam penelitian adalah masyarakat dan Dinas lingkungan hidup kota Bandar Lampung. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Saat ini kota Bandar Lampung mengalami berbagai polemik permasalahan lingkungan, seperti krisis lahan dan tercemarnya udara dengan karbon dioksida yang berlebih maka dari itu sampai saat ini kota Bandar Lampung masih belum dapat digolongkan kota yang mengusung konsep Smart City (2) Dalam menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada masyarakat kota Bandar Lampung tetap memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya lingkungan yang sehat sehingga tanpa diberi interuksi lebih lanjut oleh pemerintah masyarakat melakukan rekayasa ketersediaan ruang terbuka hijau dengan memberikan open space/ruang terbuka dilingkungan tempat tinggalnya. (3) Kedepannya diharapkan kepada pemerintah kota Bandar Lampung dapat lebih berkomitmen untuk mengatasi berbagai macam permasalahan lingkungan, meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau dikota Bandar Lampung, dan membuat regulasi atau peraturan daerah mengenai pembangunan/hak guna lahan mengingat ketersediaan ruang terbuka hijau yang saat ini telah beralih fungsi dan masih jauh dari syarat minimal yang dimiliki sebuah kota, agar kedepannya dapat tercipta kondisi lingkungan Bandar Lampung yang bersih, sehat dan nyaman untuk dihuni dalam jangka panjang. Kata kunci: ruang terbuka hijau, etnoekologi, smart city
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 301 Sosiologi dan antropologi |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | 2208742952 . Digilib |
Date Deposited: | 13 Sep 2022 02:12 |
Terakhir diubah: | 13 Sep 2022 02:12 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66068 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |