Sion Gracesanto. R, 1814121031 (2022) PENGARUH BAHAN PELLETING TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH BAWANG MERAH (Allium cepa L.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (6Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1192Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1140Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Bawang merah adalah tanaman yang memiliki banyak manfaat, sehingga bawang merah menjadi salah satu komoditas penting di Indonesia. Namun Indonesia memiliki rata-rata produktivitas bawang merah yang masih rendah. True shallot seed merupakan bahan tanam yang dapat digunakan sebagai sumber benih bawang merah. Selain itu, benih TSS juga memiliki keunggulan, yaitu mutu yang lebih terjamin. daya simpan yang lama, lebih tahan terhadap mikroorganisme penyebab penyakit, biaya penyediaan dan distribusi yang lebih murah. Namun, True shallot seed juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu ukuran benih yang sangat kecil sehingga menyulitkan dalam penanaman dan benih biji tersebut membutuhkan waktu semai yang cukup lama. Oleh karena itu, diperlukan teknik pelapisan benih yang dapat merubah ukuran benih yang mendukung perkecambahan benih biji bawang merah. Pelleting benih merupakan teknik pelapisan benih yang dapat mengubah bentuk, ukuran dan bobot benih. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai dengan April 2022. Penelitian ini disusun secara non-faktorial yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik pelleting terhadap perkecambahan benih bawang merah dan kombinasi bahan terbaik yang dapat digunakan. Perlakuan yang diuji coba, yaitu Tanpa pelleting, Tanah+CMC, Tanah+CMC+Mikoriza, Tanah+CMC+Trichoderma, Tanah+ CMC+Dolomit, Tanah+CMC+Asam humat, Tanah+AG, Tanah+AG+Mikoriza, Tanah+AG+Trichoderma, Tanah+AG+Dolomit, Tanah+AG+Asam humat. Hasil penelitian menunjuk bahwa teknik pelleting tidak menghambat atau mengganggu perkecambahan benih TSS yang ditunjukan bahwa tidak adanya perbedaan antar benih dipelet dan benih tanpa dipelet pada variabel daya berkecambah, panjang koleoptil, panjang akar, bobot brangkas kering, dan bobot brangkas basah dan teknik pelleting dapat mempercepat pertumbuhan plumula pada awal perkecambahan dengan perlakuan Tanah+CMC+Asam humat sebagai perlakuan terbaik. Kata kunci : Bawang merah, Benih, Pelleting, TSS
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 2208243123 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Sep 2022 08:05 |
Terakhir diubah: | 26 Sep 2022 08:05 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66302 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |