PERKEMBANGAN KOTA METRO SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN

Ratih Juniarti, 1813033006 (2022) PERKEMBANGAN KOTA METRO SEBAGAI KOTA PENDIDIKAN. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Perkembangan kota terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan penduduk. Pembentukan kota-kota di Indonesia sangat dipengaruhi oleh latar belakang sejarah pemerintahan, terutama pada masa kolonial. Pada abad ke-19, wilayah yang dianggap kota seringkali langsung dipengaruhi oleh kekuasaan eksekutif kolonial. Kota-kota independen ditata ulang sesuai dengan aturan administratif yang ditetapkan oleh rezim yang berkuasa. Bahkan di masa Orde Baru, kota-kota diatur menurut tingkatan status, seperti Dati I di tingkat provinsi, Kota Dati II di tingkat kabupaten, atau kota administrasi kota, salah satu kota madya yang berada di provinsi lampung adalah Kota Metro. Kota Metro merupakan kawasan yang dulunya bedeng dan kini menjadi kota yang nyata. Ciri kota yang sangat menonjol yaitu tersedianya fasilitas fisik, sosial dan umum serta mobilitas bangunan yang tinggi. Visi pembangunan Kota Metro yaitu menjadikan Kota Metro sebagai kota pendidikan, yang diwujudkan melalui simbol-simbol perkotaannya berupa nyala api, pena dan buku di antara padi dan kapas. Berdasarkan penjelasan di atas, Peneliti tertarik untuk mengaji penelitian dengan rumusan masalah bagaimana upaya pemerintah dalam mengembangkan kota metro sebagai kota pendidikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode sejarah yaitu metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya. Langkah-langkah metode sejarah yaitu Heuristik, Kritik, Intepretasi, Historiografi. Hasil dan Pembahasan dari Penelitian ini ada 1 yaitu upaya pemerintah dalam mengembangkan kota metro sebagai kota pendidikan, hal itu dapat dilihat dari perjalanan kota metro itu sendiri dari mulai dibentuknya desa induk trimurjo hingga menjadi metro menjadi kota madya. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah pemerintah dalam mengembangkan kota metro sebagai kota pendidikan yaitu 1. Pemerataan pendidikan, 2. Peningkatan Pendidikan berkualitas, 3. Indikator tujuan pembangunan berkelanjutan di bidang pendidikan, 4. Perencanaan fasilitas pendidikan RTH (Ruang Terbuka Hijau), dan yang terakhir yaitu 5. Bangunan sejarah sebagai cagar buday dan sumber belajar. Selain itu juga dilihat dari perkembangan kota metro sebagai kota pendidikan, yang dapat dibuktikan dengan menambahnya satuan pendidikan serta dijadikannya metro sebagai pusat kegiatan wilayah serta kawasan strategis dalam pengembangan pendidikan. Kata Kunci: Perkembangan, Metro, Kota Pendidikan Urban development is mainly influenced by population growth and development. The formation of cities in Indonesia is strongly influenced by the historical background of the government, especially during the colonial period. In the 19th century, areas that were considered cities were often directly influenced by colonial executive power. The independent cities were reorganized according to the administrative rules laid down by the ruling regime. Even in the New Order era, cities were arranged according to status levels, such as Dati I at the provincial level, Kota Dati II at the district level, or city administration, one of the municipalities in Lampung province was Metro City. Metro City is an area that used to be raised and has now become a real city. A very prominent feature of the city is the availability of physical, social and public facilities as well as the high mobility of buildings. The vision of the development of Metro City is to make Metro City a city of education, which is manifested through its urban symbols in the form of a flame, a pen and a book between rice and cotton. Based on the explanation above, researchers are interested in studying research with the formulation of the problem how the government's efforts in developing a metro city as an education city. In this study, researchers used the historical method, namely the method or method used as a guide in conducting research on historical events and their problems. The steps of the historical method are Heuristics, Criticism, Interpretation, Historiography. The results and discussion of this study are 1, namely the government's efforts to develop a metro city as an education city, it can be seen from the journey of the metro city itself from the formation of the main village of Trimurjo to becoming a metro to a municipality. The efforts made by the government in developing the metro city as an education city are 1. Equitable education, 2. Improving quality education, 3. Indicators of sustainable development goals in the field of education, 4. Planning for green open space educational facilities, and the last namely 5. Historical buildings as cultural heritage and learning resources. In addition, it can also be seen from the development of the metro city as an educational city, which can be proven by adding educational units and making the metro a center for regional activities and strategic areas in the development of education. Keywords: Development, Metro, Education City

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
900 Sejarah dan Geografi
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 2208575987 . Digilib
Date Deposited: 28 Sep 2022 04:10
Terakhir diubah: 28 Sep 2022 04:10
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66354

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir