MODALITAS CALON PERSEORANGAN DALAM PEMENANGAN PILKADA SERENTAK 2020 DI KOTA METRO (Studi Pemenangan Pasangan Wahdi dan Qomaru Zaman)

Bela kharisma putri, 1716021022 (2022) MODALITAS CALON PERSEORANGAN DALAM PEMENANGAN PILKADA SERENTAK 2020 DI KOTA METRO (Studi Pemenangan Pasangan Wahdi dan Qomaru Zaman). Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, Universitas lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (362Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3133Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (3135Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK MODALITAS CALON PERSEORANGAN DALAM PEMENANGAN PILKADA SERENTAK 2020 DI KOTA METRO (Studi Pemenangan Pasangan Wahdi dan Qomaru Zaman) Oleh BELA KHARISMA PUTRI Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2020 tentang Calon Perseorangan membuat pemilihan walikota dan wakil walikota dapat dilakukan melalui jalur perseorangan ataupun dari partai politik.Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Metro tahun 2020 sangatlah berbeda dengan calon perseorangan di Bandar Lampung dan Lampung Timur.Perbedaan tersebut dikarenakan calon perseorangan di Kota Metro bisa sampai pada tahapan pendaftaran yang berkontestasi dengan lawannya dari tiga pasangan yang diusung oleh partai politik.Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori modal menurut Marijan dalam bukunya Ratnia Solihah.Penelitian ini menggunakan metode deskritif dengan pendekatan kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa calon perseorangan menggunakan tiga modalitas dalam memenangkan Pilkada di Kota Metro yaitu modal politik, modal sosial, dan modal ekonomi. Adapun modalitas yang paling menguntungkan calon perseorangan yaitu modal sosial karena mampu menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan profesi yang dimiliki yang dibuktikan dengan pengabdiannya kepada masyarakat, kerja keras dan kebermanfaatannya bagi masyarakat, yang mana kepercayaan masyarakat terhadap pasangan calon sangatlah penting dalam memobiliasi suara pemilih karena popularitas tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya kepercayaan. Perbedaan yang mendasar dari modal politik dan modal sosial yaitu modal politik ditandai dengan adanya dukungan politik yang dapat berasal dari organisasi politik berupa partai politik, pengalaman atau latar belakang politik, maupun gerakan organisasi kemasyarakatan. Sedangkan modal sosial ditandai dengan adanya pembangunan relasi dan kepercayaan masyarakat dalam kehidupan demokrasi sehingga dapat memenangkan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Metro Tahun 2020. Kata Kunci: Modalitas, calon perseorangan, pemenangan Pilkada

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 2208219322 . Digilib
Date Deposited: 28 Sep 2022 07:40
Terakhir diubah: 28 Sep 2022 07:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66363

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir