UJI POT APLIKASI PUPUK KOMPOS PELET PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) merril)

WAHYU SUSILOWATI SEPSIANA, 1814071068 (2022) UJI POT APLIKASI PUPUK KOMPOS PELET PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) merril). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (4004Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3620Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4005Kb) | Preview

Abstrak

Tanaman Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi bahan baku utama untuk berbagai produk pada industri makanan. Namun pemenuhan angka konsumsi kedelai nasional lebih rendah dibanding dengan angka produksinya. Permasalahan utama adalah karena lahan pertanian umumnya masam (terutama di Lampung) sehingga tidak sesuai dengan tanaman kedelai. Masalah lain adalah kurangnya bahan organik tanah sehingga perlu adanya motivasi peningkatan pemberian bahan organik ke lahan pertanian. Cara pengembalian bahan organik ke lahan antara lain dengan memberikan pupuk organik atau pupuk kompos. Akan tetapi, pupuk kompos umumnya mengandung hara makro (terutama NPK) sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pupuk pellet yang diperkaya dengan pupuk NPK pada tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 taraf, dan 3 ulangan sehingga didapat 18 satuan percobaan yang meliputi perlakuan pemberian pupuk kompos pelet dengan penambahan Urea, SP-36, KCl diawal tanam (P1), pupuk kompos remah di awal tanam dan pemupukan Urea, SP-36, KCl secara konvensional (P2), pupuk Urea, SP-36, KCl konvensional (P3), pupuk kompos remah di awal tanam (P4), pupuk kompos pelet tanpa Urea, SP-36, KCl di awal tanam (P5), dan media tanam saja sebagai kontrol (P6). Parameter pengamatan terdiri dari tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), jumlah polong panen, biji sehat (%), bobot 100 butir biji/tanaman (g), konsumsi air (L), produktivitas air (kg/m3), bobot brangkasan segar dan kering (g), kadar air akar, batang, dan polong tanaman (%), jumlah bintil akar tanaman, dan produktivitas tanaman (ton/ha). Hasil penelitian ini yaitu menunjukkan perlakuan berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan kecuali konsumsi air (L) dan bobot 100 biji/tanaman (g). Berdasarkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman kedelai per perlakuan diperoleh hasil terbaik terletak pada perlakuan P2 yaitu tinggi tanaman sebesar 110,83 cm, diameter batang sebesar 5,93 mm, Jumlah daun sebanyak 81 helai, Jumlah polong panen sebanyak 64,67 polong, biji sehat sebesar 80,648 %, konsumsi air sebanyak 9,835 L, produktivitas air/tanaman sebesar 2,798 Kg/m3, bobot brangkasan segar sebanyak 72,57 g dan brangkasan kering sebesar 36,95 g, kadar air polong sebanyak 26,809 % dan produktivitas tanaman sebesar 1,636 ton/ha. Akan tetapi, P1 memiliki kadar air akar tertinggi sebanyak 76,241%, P5 juga memiliki nilai kadar air batang tertinggi yaitu sebanyak 72,480%, jumlah rata-rata bintil akar P4 sebanyak 18 bintil dan bobot 100 butir biji kedelai /tanaman pada P2 tidak lebih besar dibanding P3 yaitu sebanyak 15,66 g. Berdasarkan hasil penelitian ini pemberian pupuk kompos remah diawal tanam dan pemupukan Urea, SP-36, KCl konvensional (P2) memiliki nilai produksi yang lebih baik dibandingkan pemberian pupuk dengan perlakuan lain yang lain. Kata kunci: Kedelai, pelet, NPK.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Teknik Pertanian
Pengguna Deposit: 2208624834 . Digilib
Date Deposited: 30 Sep 2022 08:54
Terakhir diubah: 30 Sep 2022 08:54
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66464

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir