KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI

WILLIAM PANGESTU , williampang3stu@gmail.com (2022) KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. (Submitted)

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (89Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1592Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1583Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI HUTAN KEMASYARAKATAN DI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN BATUTEGI Oleh WILLIAM PANGESTU Kelembagaan adalah aturan main yang berlaku dalam masyarakat yang disepakati oleh anggota sebagai sesuatu yang harus diikuti dan dipatuhi dengan tujuan terciptanya keteraturan dan kepastian interaksi diantara sesama anggota masyarakat. Kelembagaan memberikan pengaruh tingkat kepatuhan anggota dalam menjalankan aturan. Kelembagaan juga diharapkan mampu memberi solusi bagi petani dalam pengelolaan lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sejarah terbentuknya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mahardika dan Sinar Harapan dan menganalisis, mengukur tingkat ketercapaian tujuan kelembagaan Gapoktan Mahardika dan Sinar Harapan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Batutegi Provinsi Lampung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2019 dan Maret 2021 dengan menggunakan daftar pertanyaan dan wawancara mendalam (in depth interview) pada beberapa informan kunci sebanyak 15 responden dari kedua Gapoktan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian anggota Mahardika merupakan penduduk pendatang sedangkan anggota Sinar Harapan merupakan penduduk asli yang telah menetap dan menanam kopi sejak tahun 1980. Lahan HKm di Gapoktan Mahardika dikelola dengan mengkombinasikan tanaman kopi dengan pohon pelindung serta tanaman lainnya sedangkan di Gapoktan Sinar Harapan cenderung monokultur kopi. Kelembagaan pada Gapoktan Mahardika dan Sinar Harapan mempunyai beberapa kesamaan, misalnya pada pola perekrutan anggota dan frekuensi pertemuan kelompok. Namun terdapat perbedaan pada cara pengambilan keputusan dimana pada Gapoktan Mahardika dilakukan oleh ketua KTH dan ketua Gapoktan sedangkan pada Gapoktan Sinar Harapan dilakukan secara musyawarah dengan semua pengurus dan anggota. Kata kunci: aspek kultural, aspek struktural, kapasitas kelembagaan, keanggotaan, kepemimpinan. Institutions are the rules of the game that apply in community that are agreed upon by members as something that must be followed and obeyed with the aim of creating regularity and certainty of interaction among fellow community members. Institutions affect the level of compliance of members in carrying out the rules. Institutions are also expected to be able to provide solutions for farmers in land management in community forest programe (HKm). The purpose of this study to identify the history of the formation Mahardika and Sinar Harapan farmers Group Association and analyze, measure the level of achievement of the institutional goals of Mahardika and Sinar Harapan in the Batutegi protection Forest Management Unit, Lampung Province. Data collection was carried out in July 2019 and March 2021 using questions and in-depth interviews with several key informants. The results showed that some of Mahardika's members were local immigrants while Sinar Harapan's members were indigenous people who had settled and planted coffee since 1980. The Hkm land in Mahardika is managed by combining coffee plants with shade trees and other plants, while in Sinar Harapan it tends to be monoculture of coffee. The institutions of Mahardika and Sinar Harapan have several similarities, for example in the pattern of member recruitment and the frequency of group meetings. However, there are differences in the way decisions are made where Mahardika is carried out by the lead of farmer group and Gapoktan while Sinar Harapan is carried out in deliberation with all group administrators and members. Keywords: cultural aspects, institutional capacity, leadership, membership, structural aspects.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum
000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: 2208430509 . Digilib
Date Deposited: 11 Oct 2022 08:40
Terakhir diubah: 11 Oct 2022 08:40
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66791

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir