IDENTIFIKASI, PREVALENSI, DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA IKAN CUPANG (Betta sp.) DAN MASKOKI Carassius auratus (Linnaeus, 1758) PADA SEBAGIAN TEMPAT PENJUALAN IKAN HIAS DI LAMPUNG

Ajeng Rifqia Cahya Ningrum, 1514111067 (2022) IDENTIFIKASI, PREVALENSI, DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA IKAN CUPANG (Betta sp.) DAN MASKOKI Carassius auratus (Linnaeus, 1758) PADA SEBAGIAN TEMPAT PENJUALAN IKAN HIAS DI LAMPUNG. PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (19Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1323Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (1210Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK IDENTIFIKASI, PREVALENSI, DAN INTENSITAS EKTOPARASIT PADA IKAN CUPANG (Betta sp.) DAN MASKOKI Carassius auratus (Linnaeus, 1758) PADA SEBAGIAN TEMPAT PENJUALAN IKAN HIAS DI LAMPUNG Oleh AJENG RIFQIA CAHYA NINGRUM Ikan cupang (Betta sp.) dan ikan maskoki (Carrassius auratus) merupakan ikan hias air tawar yang banyak diminati kalangan masyarakat karena harganya yang ekonomis. Akan tetapi kedua jenis ikan ini memiliki daya tahan tubuh yang ber-beda terhadap serangan patogen. Masalah kesehatan yang sering terjadi berawal dari serangan parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan in-tensitas ektoparasit yang menyerang ikan hias cupang dan maskoki di beberapa tempat penjualan ikan hias di Lampung. Ikan hias cupang dan maskoki didapat-kan dari tiga lokasi penjualan ikan hias di Kampung Baru dan Tanjung Karang, Bandar Lampung dan Natar, Lampung Selatan. Isolasi ektoparasit dilakukan de-ngan cara pengerokan pada bagian insang, sirip, dan sisik. Parasit yang didapat-kan diamati secara makroskopis dan mikroskopis untuk dihitung dan diidentifika-si. Hasil yang diperoleh pada ikan maskoki dari Kampung Baru yaitu Argulus sp. dengan prevalensi 20% dan intensitas 1,0 ind/ekor, kemudian dari Tanjung Ka-rang didapatkan empat jenis parasit yaitu Argulus sp., Dactylogyrus sp., Gyrodac-tylus sp., dan Trichodina sp. dengan nilai prevalensi dan intensitas secara ber-turut-turut 60% dengan 1,7 ind/ekor, 20% dengan 1,0 ind/ekor, 20% dengan 5,0 ind/ekor, dan 60% dengan 2,3 ind/ekor. Adapun ektoparasit yang ditemukan pada ikan maskoki dari Natar adalah Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Lernaea sp., dan Argulus sp. dengan prevalensi tertinggi terdapat pada Dactylogyrus sp. dan Lernaea sp. dengan nilai 60% dan intensitas tertinggi yaitu pada Gyrodactylus sp. dengan nilai 1,5 ind/ekor. Sedang pada cupang tidak ditemukannya ektoparasit. Penelitian ini menunjukkan bahwa ikan cupang bebas dari ektoparasit dan masko-ki memiliki prevalensi sedang dengan intensitas yang tergolong rendah. Kata kunci: ektoparasit, maskoki, cupang, prevalensi, dan intensitas ABSTRACT IDENTIFICATION, PREVALENCE, AND INTENSITY OF ECTOPARASITES IN BETTA FISH (Betta sp.) AND GOLDFISH Carassius auratus (Linnaeus, 1758) AT SOME ORNAMENTAL FISH MARKETS IN LAMPUNG By AJENG RIFQIA CAHYA NINGRUM Betta fish (Betta sp.) and goldfish (Carassius auratus) are freshwater ornamental fish that are in great demand among the public because of their economical price. However, these two types of fish have different immune systems against patho-gens. Health problems that often occur start from parasitic infection. This study aimed to determine the prevalence and intensity of ectoparasites that infection betta and goldfish in some ornamental fish trading centers in Lampung. Betta fish and goldfish were obtained from three locations of ornamental fish markets cen-ters in Kampung Baru and Tanjung Karang, Bandar Lampung, and Natar, South Lampung. Isolation of ectoparasites was carried out by scraping the gills, fins, and scales. The parasites obtained were observed macroscopically and microsco-pically to be counted and identified. The results obtained on goldfish from Kam-pung Baru, i.e Argulus sp. with a prevalence of 20% and an intensity of 1.0 ind/ fish, then Tanjung Karang found four parasites, Argulus sp., Dactylogyrus sp., Gyrodactylus sp., and Trichodina sp. with prevalence and intensity values respect-tively of 60% with 1.7 ind/fish, 20% with 1.0 innd/fish, 20% with 5.0 ind/fish, and 60% with 2.3 ind/fish. The ectoparasites found in goldfish from Natar were Dac-tylogyrus sp., Gyrodactylus sp., Lernaea sp., and Argulus sp. with the highest prevalence in Dactylogyrus sp. and Lernaea sp. with a value of 60% and the highest intensity is in Gyrodactylus sp. with a value of 1.5 ind/fish. While the betta fish did not find any ectoparasites. This study showed that betta fish were free from ectoparasites and goldfish had a moderate prevalence with relatively low intensity. Keywords: ectoparasites, goldfish, betta fish, prevalence, and intensity

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 2208785149 . Digilib
Date Deposited: 12 Oct 2022 07:57
Terakhir diubah: 12 Oct 2022 07:57
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66813

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir