Ayu Anitasari , 1517021097 (2022) EFEKTIVITAS EKSTRAK AIR DAUN KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) TERHADAP KEPARAHAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum sp.) PADA BUAH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.). FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2577Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2463Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Cabai merah merupakan salah satu komoditas penting yang memiliki banyak manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas tanaman cabai merah. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai merah ialah antraknosa yang disebabkan oleh infeksi jamur Colletotrichum sp. Umumnya petani berusaha mengendalikan penyakit ini dengan fungisida sintetik. Akan tetapi, penggunaan fungisida sintetik dalam jangka panjang dapat merusak lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak air daun kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) dan konsentrasi terbaik terhadap keparahan penyakit antraknosa (Colletotrichum sp.) pada buah cabai merah (Capsicum annuum L.). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021 sampai bulan April 2021 di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Bahan Uji adalah cabai merah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan ekstrak air daun kecombrang dengan 5 konsentrasi masing-masing 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 0% (air) sebagai kontrol. Perlakuan terhadap cabai yang direndam dalam ekstrak air daun kecombrang, kemudian disemprot dengan suspensi jamur Colletotrichum sp. 1,25x106 konidia/ml. Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Pengamatan dilakukan setiap hari selama 14 hari. Parameter yang diukur masa inkubasi, persentase keterjadian penyakit, keparahan penyakit, dan susut bobot buah. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan program Statistical Analysis System (SAS). Selanjutnya tiap perlakuan yang berpengaruh nyata dilakukan Uji lanjut BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak air daun kecombrang tidak berpengaruh nyata pada masa inkubasi dan keterjadian penyakit pada setiap konsentrasi. Berpengaruh nyata pada keparahan penyakit dan susut bobot buah. Konsentrasi terbaik dalam menghambat keparahan penyakit antraknosa adalah 2%. Kata kunci : Antraknosa, Colletotrichum sp., Daun kecombrang.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | 2208131356 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Nov 2022 07:56 |
Terakhir diubah: | 15 Nov 2022 07:56 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/66916 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |