JALUR INTERPRETASI SEBAGAI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KECAMATAN KEBUN TEBU, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Moch Herman Surya Negara, mhermansurya10@gmail.com (2022) JALUR INTERPRETASI SEBAGAI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KECAMATAN KEBUN TEBU, KABUPATEN LAMPUNG BARAT. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG . (Submitted)

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (190Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Ekowisata menjadi salah satu konsep dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan yang tidak dapat dipisahkan dengan fungsi konservasi dan pemberdayaan ekonomi lokal. Pengembangan konsep ekowisata menghubungkan antara perjalanan wisata alam dengan konservasi dan pelestarian lingkungan, seperti yang terdapat pada berbagai objek wisata di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat. Namun, potensi wisata yang ada di daerah tersebut belum banyak diketahui oleh wisatawan, sehingga diperlukan adanya pembuatan jalur interpretasi ekowisata. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengetahui potensi objek dan daya tarik wisata (ODTW) di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat, dan (2) Menentukan jalur-jalur interpretasi ekowisata di Kecamatan Kebun Tebu. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai Februari, 2021. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa GPS, kamera, laptop, alat tulis, dan aplikasi ArcGis, sedangkan objek penelitian berupa lokasi wisata yang terdapat pada Kecamatan Kebun Tebu tersebut. Pengambilan data dilakukan dengan observasi secara langsung untuk mengetahui titik lokasi atau lokasi yang memiliki nilai edukasi alam serta wawancara dengan menggunakan metode snowball kepada Kepala Kecamatan Kebun Tebu dan pengelola wisata. hasil penelitian menunjukkan jika terdapat 10 destinasi wisata yang terdapat di Kecamatan Kebun Tebu. Jalur interpretasi ekowisata memiliki dua jalur, yaitu jalur panjang dan jalur pendek. Jalur panjang memiliki jarak tempuh 24 km dengan waktu tempuh 2 jam, sedangkan jalur pendek memiliki jarak tempuh 17 dengan waktu yang dibutuhkan selama 43 menit-1 jam. Pengelolaan ekowisata di Kecamatan Kebun Tebu ini diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah setempat agar dapat meningkatkan pengembangan ekowisata yang ada. Kata Kunci: ekowisata, jalur interpretasi, pengembangan, wisata. Ecotourism is one of the concepts in the development of sustainable tourism that cannot be separated from the function of conservation and empowerment of the local economy. The development of the ecotourism concept connects nature tourism with conservation and environmental preservation, such as those found in various tourist objects in Kebun Tebu District, West Lampung Regency. However, the tourism potential in the area is not widely known by tourists, so it is necessary to create an ecotourism interpretation path. The aims of this study are (1) to determine the potential of tourism objects and attractions (ODTW) in Kebun Tebu Subdistrict, West Lampung Regency, and (2) Determine ecotourism interpretation routes in Kebun Tebu Subdistrict. This research was carried out in Kebun Tebu District, West Lampung Regency from January to February, 2021. The tools used in the research were GPS, camera, laptop, stationery, and ArcGis application, while the object of research was tourist sites located in Kebun Tebu District. the. Data collection is done by direct observation to determine location points or locations that have natural educational value as well as interviews using the snowball method to the Head of Kebun Tebu Subdistrict and tourism managers. The results of the study show that there are 10 tourist destinations in the District of Kebun Sugarcane. The ecotourism interpretation path has two paths, namely the long path and the short path. The long line has a distance of 24 km with a travel time of 2 hours, while the short route has a distance of 17 with a time taken of 43 minutes-1 hour. Ecotourism management in Kebun Tebu Subdistrict is expected to cooperate with the local government in order to improve the existing ecotourism development. Keywords: ecotourism, path of interpretation, development, tourism.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 580 Tumbuh-tumbuhan, tanaman, botani, flora
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Kehutanan
Pengguna Deposit: 2208472806 . Digilib
Date Deposited: 05 Dec 2022 06:27
Terakhir diubah: 05 Dec 2022 06:27
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67334

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir