ANISYAH ANGGRAINI, 1817041013 (2022) PEMBUATAN NANOSELULOSA DARI KAYU LUNAK PINUS (Pinus merkusii) MENGGUNAKAN METODE HIDROLISIS ASAM. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (643Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (18Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANTA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (13Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Telah dilakukan pembuatan nanoselulosa berbasis kayu lunak pinus (Pinus merkusii) menggunakan metode hidrolisis asam. Pada penelitian ini dibuat 4 sampel dengan variasi konsentrasi H2S04. Sampel yang telah dibuat dilakukan uji X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Fourier Transformed Infrared (FTIR). Hasil uji XRD dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis XRD merujuk bahwa semakin besar konsentrasi H2S04 yang digunakan maka persentase kemurnian dari masing-masing sampel meningkat. Hasil identifikasi fasa diperoleh bahwa sampel dengan penambahan H2S04 19, 29, dan 39% terbentuk fasa la, I~ dan lignin. Sementara, pada sampel dengan penambahan H2S04 45% hanya terbentuk fasa I«; dan I~. Identifikasi gambar hasil uji SEM diperoleh bahwa pola gambar memiliki struktur bentuk distribusi menyerupai susunan lempengan batu yang rap at dan saling tumpang tindih. Analisis FTIR menunjukkan gugus fungsi yang terbentuk yaitu O-H, C-H, C=C, C=C, H-C-H, C-O dan C-O-C yang menunjukkan kehadiran selulosa. Kata Kunci: Nanoselulosa, Pinus, hidrolisis asam, H2S04. Research has been conducted on nanocellulose from the main material of soft pine wood (Pinus merkusii) by acid hydrolysis method. In this study, 4 study samples were made using variations in the concentration of H2S04. The prepared samples were tested by X-Ray Diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM) and Fourier Transformed Infrared (FTIR). XRD test results were analyzed qualitatively and quantitatively. XRD analysis indicated that the greater the concentration of H2S04 used, the percentage of purity of each sample increased. Phase identification results obtained that the sample with the addition of H2S04 19, 29, and 39% formed phases la, Ip and lignin. While in the sample with the addition of 45% H2S04 only Ia and Ip phases are formed. The addition of H2S04 affects the molar percent of each phase. The higher the concentration of H2S04 the greater the value of the molar percentage of phases L; and Ip. Image identification from SEM test results shows that the image pattern has a distribution structure resembling a compact and overlapping arrangement of stone slabs. FTIR analysis shows the functional groups formed are O-H, C-H, C=C, C=C, H-C-H, C-O and C-O-C which indicate the presence of cellulose. Keywords: nanocellulose, pine, hydrolysis method, H2S04.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Fisika |
Pengguna Deposit: | 2208180755 . Digilib |
Date Deposited: | 12 Dec 2022 07:21 |
Terakhir diubah: | 12 Dec 2022 07:21 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67523 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |