Sindi Kapury Anggreani , 1616021026 (2022) FORMULASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSA) REGIONAL LAMPUNG. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (22Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3742Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3030Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Permasalahan sampah semakin mengkhawatirkan di Provinsi Lampung yakni disebabkan meningkatnya Volume Sampah dan belum ada teknologi yang dapat mengelola Sampah di Provinsi Lampung secara tuntas. Hal ini menjadi awal gagasan Waste to Energy berupa Pembangunan PLTSA Regional Lampung sebagai solusi mengatasi permasalahan sampah di Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan tahapan Formulasi Kebijakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Regional Lampung dan mengetahui kendala implementasi PLTSA Regional Lampung. Penelitian deskriptif kualitatif ini diperoleh melalui wawancara dengan 7 informan dan menganalisis data dari hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dipilah sesuai aspek formulasi kebijakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Regional Lampung. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kebijakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) Regional Lampung, telah melalui beberapa tahap dalam formulasi kebijakan mulai dari perumusan masalah, agenda kebijakan dan pemilihan alternatif kebijakan, namun Kebijakan Pembangunan PLTSA Regional Lampung ini belum disahkan/ditetapkan melalui peraturan daerah, sehingga belum dapat diimplementasikan. Kendala implementasi pada Kebijakan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Regional Lampung yaitu belum adanya regulasi, keterbatasan anggaran, perubahan kebijakan (policy change) dan pandemi covid-19 di indonesia. Keyword: Formulasi Kebijakan, PLTSA, Sampah The waste problem is increasingly worrying in Lampung Province, which is caused by the increasing volume of waste and there is no technology that can completely manage waste in Lampung Province. This was the beginning of the waste to energy idea in the form of the Lampung Regional PLTSA development as a solution to addressing waste problems in Lampung Province.This study aimed to describe the process and stages of the policy formulation of waste to energy (PLTSA) in Lampung region and to find out the obstacles to the implementation of the Lampung Regional PLTSA. This descriptive qualitative research was obtained through interview with 7 informants and analyzing data from the interview, documentation, and observation which were sorted according to the aspects of the process and stages of policy formulation of waste to energy (PLTSA) development in Lampung region. The results of the study showed that the development of policy formulation of waste to energy (PLTSA) in Lampung region has gone through several stages in policy formulation starting from problem formulation, policy agenda and policy alternative selection, however, the Lampung regional PLTSA development policy has not been ratified through regional regulations, so it cannot be implemented yet. Implementation constraints on the Lampung regional waste to energy policy are the absence of regulations, budget constraints, policy changes and the Covid-19 pandemic in Indonesia. Keywords: Policy Formulation, PLTSA, Waste.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan |
Pengguna Deposit: | 2208103354 . Digilib |
Date Deposited: | 13 Dec 2022 03:18 |
Terakhir diubah: | 13 Dec 2022 03:18 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67544 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |