ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DIKAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU

Anfa Anisa, 1615013022 (2021) ANALISIS KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU DIKAWASAN PERKOTAAN PRINGSEWU. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - anfa anisa.pdf

Download (97Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL - anfa anisa.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1143Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN - anfa anisa.pdf

Download (736Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kawasan perkotaan Pringsewu adalah kawasan strategis yang mengalami kemajuan pembangunan pesat, sehingga berada di posisi 4 teratas Provinsi Lampung. Dilihat dari indeks pembangunan tahun 2016 sebesar 68,26 meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar 67,55, dikhawatirkan terjadi ketidakseimbangan antara ruang terbangun dan ruang terbuka hijau, hal ini bisa mengurangi RTH. RTH merupakan bagian penting dari penanganan kota terhadap berbagai permasalahan lingkungan. Oleh sebab itu, ketersediaan RTH di kawasan perkotaan Pringsewu wajib dicermati dengan mengintegrasikan data penginderaan jauh citra resolusi tinggi serta penyajian informasi geografis secara spasial. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi visual melalui digitasi on screen pada citra SPOT 7, bertujuan untuk memetakan ketersediaan RTH, mengkaji tingkat keakuratan lokasi RTH di kawasan perkotaan Pringsewu menggunakan uji akurasi klasifikasi dengan metode pengambilan sampel dilapangan menggunakan random sampling dan slovin, menganalisis ketersediaan RTH terkait pemenuhan 30% dari luas wilayah kota sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 di kawasan perkotaan Pringsewu, dan menganalisis pola persebaran RTH di kawasan perkotaan Pringsewu. Hasil penelitian pengambilan sampel dilapangan diperoleh 96 titik, tingkat keakuratan 87,5%. Ketersediaan RTH sudah memenuhi batas minimal 30% luas wilayah kota yakni 33,70%, namun berada diambang batas minimal. Presentase rencana pemenuhan 30% luas wilayah kota yang terpenuhi berada di 2 Kecamatan dan 11 Pekon. Luas RTH yang belum terpenuhi berada di 1 Kecamatan dan 13 Pekon. Oleh sebab itu, pemerintah mampu menciptakan keseimbangan antara ruang terbangun dan RTH dengan mengakomodir wacana ini dalam RDTR. Pola sebaran RTH yakni mengelompok, tersebar di Kecamatan Pringsewu dan Ambarawa meliputi RTH pekarangan, perkebunan, dan hutan kota. Kata Kunci : Kawasan Perkotaan Pringsewu, RTH, Kawasan Terbangun, Interpretasi Visual

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geodesi
Pengguna Deposit: AM.d Firlia Hidayah
Date Deposited: 16 Dec 2022 04:12
Terakhir diubah: 16 Dec 2022 04:12
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/67712

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir