Ayu Puspita Sari, 1813041050 (2022) KESANTUNAN BERTUTUR DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK USIA LIMA TAHUN DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI TAMAN KANAK-KANAK (TK). FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (160Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1411Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1201Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masalah penelitian ini adalah bagaimana kesantunan bertutur dalam tindak tutur direktif anak usia lima tahun dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Taman Kanak-Kanak (TK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan bertutur dalam tindak tutur direktif anak usia lima tahun dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Taman KanakKanak (TK). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah semua tindak tutur anak usia lima tahun yang bernama Muhamad David Khoirul Azzam. Data penelitian ini berupa tindak tutur direktif anak usia lima tahun tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat, dan teknik rekam. Kemudian, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis heuristik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia lima tahun yang bernama Muhamad David Khoirul Azzam menggunakan tindak tutur direktif yang menaati dan melanggar maksim-maksim kesantunan, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Pelanggaran maksim kesantunan, meliputi pelanggaran maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Selain itu, ditemukan juga kesantunan tindak tutur langsung dan kesantunan tindak tutur tidak langsung. Kesantunan tindak tutur langsung ditandai dengan penanda kesantunan tolong, ayo, coba, maaf, dan terima kasih. Pada kesantunan tindak tutur tidak langsung menggunakan dua bentuk tuturan, yaitu deklaratif dan interogatif. Tuturan deklaratif sebagai kesantunan ajakan, permohonan, menasihati, dan larangan, sedangkan tuturan interogatif sebagai kesantunan berupa perintah dan meminta. Selanjutnya, hasil penelitian ini dapat diimplikasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan KD 2.14, yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik, dan teman. Kata kunci: kesantunan, tindak tutur direktif, heuristik
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 400 Bahasa |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 2301382208 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Dec 2022 03:23 |
Terakhir diubah: | 22 Dec 2022 03:23 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68000 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |