Mutia Kartika Putri, 2022011022 (2022) IMPLIKASI PANDEMI COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN KONTRAK BISNIS. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
2. TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (1092Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (980Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan banyak debitur tidak dapat melaksanakan prestasinya dalam kontrak. Debitur menyatakan tidak terpenuhinya prestasi dalam kontrak disebabkan oleh pandemi Covid-19 di Indonesia yang dianggap sebagai bentuk force majeure yang menghalanginya dalam pemenuhan prestasi pada kontrak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik force majeure menurut hukum perdata di Indonesia, apakah Pandemi Covid-19 dapat dikategorikan sebagai force majeure berdasarkan Hukum Perdata di Indonesia serta bagaimana akibat hukum dari pandemi Covid-19 terhadap pelaksanaan kontrak bisnis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pendekatan masalah dalam penelitian ini adalah statute approach. Data yang digunakan sebagai bahan penelitian ini terdiri atas bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik force majeure memang tidak diatur secara jelas dalam KUHPerdata. Namun doktrin berkembang meliputi adanya peristiwa tidak diduga, tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada debitur, adanya itikad baik dan beban pembuktian ada pada debitur. Force majeure bukan hanya terkait mengenai ada atau tidaknya suatu evenement, tetapi dalam praktiknya force majeure harus didukung dengan itikad baik oleh debitur. Pandemi Covid-19 dapat dikategorikan sebagai keadaan memaksa yang bersifat relatif, artinya pelaksanaan prestasi kontrak tidak bisa dilaksanakan tetapi hanya sementara waktu dan tidak bersifat permanen melainkan hanya selama terjadinya pandemi Covid-19. Akibat pandemi Covid-19 terhadap pelaksanaan kontrak, maka debitur tidak dapat dinyatakan lalai dan pelaksanaan prestasi dapat ditunda. Namun jika Debitur tidak dapat membuktikannya, maka debitur wajib melaksanakan perjanjian secara penuh atau dapat dinyatakan lalai serta mendapatkan akibat buruk berupa ganti kerugian atas wanprestasi. Kata Kunci: Keadaan Memaksa, Kontrak, Pandemi Covid-19, Wanprestasi.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Magister Hukum S2 |
Pengguna Deposit: | 2208363687 . Digilib |
Date Deposited: | 29 Dec 2022 09:01 |
Terakhir diubah: | 29 Dec 2022 09:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68095 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |