PENGARUH SUHU TINGGI PEMERAMAN TERHADAP KINERJA FLY ASH (STUDI PERBAIKAN TANAH LUNAK BERGRADASI SERAGAM)

SEPTRIZA AULI, 1615011076 (2021) PENGARUH SUHU TINGGI PEMERAMAN TERHADAP KINERJA FLY ASH (STUDI PERBAIKAN TANAH LUNAK BERGRADASI SERAGAM). FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK - septriza auli.pdf

Download (89Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL_Septriza Auli_1615011076 - septriza auli.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN_Septriza Auli_1615011076 - septriza auli.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Salah satu masalah konstruksi yang kerap kali dijumpai di dunia, termasuk Indonesia, yaitu konstruksi jalan raya yang dilakukan di atas tanah dasar yang merupakan tanah lunak. Pada umumnya, perbaikan tanah dasar (subgrade) yang lunak dilakukan dengan modifikasi atau penanganan khusus, salah satunya dengan stabilisasi agar tanah dasar tersebut dapat memenuhi standar perencanaan jalan. Penggunaan fly ash sebagai bahan stabilisasi dianggap sebagai pilihan yang efektif karena harganya yang ekonomis serta unsur di dalamnya memiliki kemampuan untuk mengeras dan menambah kekuatan apabila bereaksi dengan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas tanah lunak yang telah dicampur dengan beberapa variasi kadar fly ash dilihat dari parameter seperti batas konsistensi dan CBR. Dengan meninjau kondisi suhu tertinggi yang pernah terjadi di Indonesia berdasarkan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) yang dikaitkan dengan kondisi suhu di lapangan, maka penelitian ini juga meninjau pengaruh suhu tinggi pemeraman sebesar 40°C terhadap parameter-parameter tersebut. Hasil yang didapat berupa penurunan berat volume kering maksimum dan peningkatan kadar air optimum. Selain itu, didapat nilai batas konsistensi menurun secara signifikan. Nilai CBR terbesar ditunjukkan pada variasi penambahan kadar fly ash sebanyak 10% dengan waktu pemeraman 7 hari pada kondisi suhu pemeraman >40°C. Kata kunci: Tanah Lunak, Stabilisasi Tanah, Fly Ash, Suhu Tinggi Pemeraman, CBR One of the construction problems that is often encountered in the world, including Indonesia, is the construction of highways carried out on soft soil subgrade. In general, the improvement of soft subgrade is carried out with special modifications or handling, one of which is by stabilization so the subgrade can be used based on the standards. The use of fly ash as a stabilization material is considered an effective option because of its economical price and the elements in it have the ability to harden and increase strength when reacting with water. This study aims to find out the improvement of soft soil quality that has been mixed with several variations of fly ash seen from parameters such as Atterberg Limits and CBR. By reviewing the highest temperature conditions that ever happened in Indonesia based on Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) and relating it with temperature conditions in the field, the study also reviewed the influence of high temperatures of 40°C on these parameters. The results are a decrease in the maximum dry density and an increase in the optimum moisture content. In addition, the value of the Atterberg Limit decreased significantly. The largest CBR value is shown in the addition rate of fly ash by 10% with a 7-day curing time at a temperature >40°C. Keywords: Soft Soil, Soil Stabilization, Fly Ash, High Curing Temperature, CBR

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil
Pengguna Deposit: AM.d Firlia Hidayah
Date Deposited: 11 Jan 2023 03:38
Terakhir diubah: 11 Jan 2023 03:38
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68215

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir