ANALISIS CITRA SENTINEL-2A UNTUK PEMETAAN BATIMETRI LAUT DANGKAL PERAIRAN TELUK LAMPUNG

Desmi , Purnama Sari (2022) ANALISIS CITRA SENTINEL-2A UNTUK PEMETAAN BATIMETRI LAUT DANGKAL PERAIRAN TELUK LAMPUNG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (247Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3453Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pemetaan batimetri digunakan untuk memetakan dasar laut. Data dasar laut yang akurat dan terkini sangat dibutuhkan oleh banyak kegiatan manusia seperti untuk rute transportasi air dan konstruksi infrastruktur lepas pantai. Pemetaan in situ secara umum menggunakan echosounder memakan waktu, biaya tinggi, dan akses yang sulit ke daerah perairan dangkal karena akses kapal survei yang tidak dapat menjangkau perairan dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta batimetri hasil analisis citra Sentinel-2A. Ekstraksi kedalaman menggunakan citra Sentinel-2A dilakukan di sekitar perairan Teluk Lampung. Dark object subtracttion (DOS) digunakan pada proses awal pengolahan citra Sentinel 2A untuk menghasilkan citra yang terkoreksi atmosferik. Metode yang digunakan untuk mengestimasi kedalaman adalah metode band tunggal dan band rasio. Nilai kedalaman pada band tunggal diperoleh dari hubungan antara nilai reflektansi tiap band dengan data batimetri nasional. Sedangkan untuk metode band rasio, nilai kedalaman diperoleh dari korelasi terbaik antara band pembanding dengan data batimetri nasional. Hasil penelitian diperoleh untuk metode band tunggal dengan persamaan regresi Z = 405,9457 + 152,0163(X1) + 115,0162(X2) + 68,6102(X3), dengan koefisien regresi 0,947. Sementara, hasil dengan metode band rasio diperoleh dari perbandingan band 2 (biru) dengan band 3 (hijau) dengan koefisien regresi 0,964. Korelasi terbaik diperoleh dari nilai reflektansi band 2 (biru). Hal ini disebabkan kemampuan cahaya biru mampu menembus ke kedalaman yang lebih dalam. Akurasi kedua metode yang dianalisis dengan metode RMSE memberikan hasil terbaik pada kedalaman 15-20 m. Nilai RMSE pada metode band rasio lebih kecil dari nilai RMSE metode band tunggal. Hal ini menunjukkan bahwa metode band rasio lebih baik dibandingkan metode band tunggal. Kata kunci: Batimetri, band tunggal, band rasio, Lyzenga, Stumpf, RMSE.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Ilmu Kelautan
Pengguna Deposit: 2301714497 . Digilib
Date Deposited: 02 Feb 2023 04:13
Terakhir diubah: 02 Feb 2023 04:13
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/68649

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir