ANALISIS GEOSPASIAL SAMPAH OBAT DOMESTIK DI WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG

Tasya , Nadia Putri (2023) ANALISIS GEOSPASIAL SAMPAH OBAT DOMESTIK DI WILAYAH KECAMATAN RAJABASA BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF (ABSTRAK)
1. ABSTRAK.pdf

Download (112Kb) | Preview
[img] File PDF (SKRIPSI FULL)
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3280Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF (SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN)
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (2068Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang: Obat merupakan salah satu kebutuhan hidup dasar sehari-sehari. Sebagian besar masyarakat menyimpan obat-obatan di rumah untuk mengantisipasi keluhan kesehatan yang timbul sewaktu-waktu. Namun, kebanyakan obat-obatan tersebut tidak terpakai dan berujung kedaluwarsa lalu menumpuk menjadi sampah. Sampah obat yang termasuk ke dalam limbah farmasi ini berpotensi menimbulkan dampak merugikan bagi lingkungan dan juga kesehatan apabila tidak dikelola dengan baik sebelum dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persebaran sampah obat domestik di wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung serta bagaimana karakteristik sampah obat tersebut. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik-deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berupa sampah obat yang terkumpul dari 106 rumah tangga. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Analisis statistik dilakukan dengan analisis univariat, bivariat, dan spasial. Hasil: Hasil analisis bivariat dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan nilai p=0,364 (p>0,05) pada variabel sampah obat yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna frekuensi sampah obat domestik yang dihasilkan antarwilayah kelurahan. Pada analisis spasial menunjukkan bahwa hubungan antara frekuensi sampah obat domestik dengan tingkat kepadatan penduduk memiliki kesesuaian (linier) sedangkan hubungan frekuensi sampah obat domestik dengan tingkat kesakitan memiliki kecenderungan ke arah negatif (tidak linier). Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada jumlah sampah obat domestik antarwilayah kelurahan di Wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa pola persebaran sampah obat domestik di wilayah Kecamatan Rajabasa tidak berhubungan dengan tingkat kepadatan penduduk dan tingkat kesakitan di wilayah Kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. Kata Kunci: Analisis geospasial, sampah obat domestik, angka kesakitan, kepadatan penduduk Background: Medicine is one of the basic needs of our daily life. Most of people keep medicines at home to anticipate health problems that arise at any time. However, most of these drugs are not used and then end up being expired, piling up as waste. Drug waste, which is included in pharmaceutical waste, has the potential to cause adverse impacts on the environment and health if it is not managed properly before disposal. This study aims to determine the amount and distribution of domestic drug waste in the Rajabasa District of Bandar Lampung and the characteristics of the drug waste. Methods: This research is an observational analytic-descriptive study with a cross sectional approach. The sample for this study was drug waste collected from 106 households. Selection of the sample using cluster sampling technique. This study uses secondary data and primary data. Statistical analysis was performed using univariate, bivariate and spatial analysis. Results: The results of the bivariate analysis using the One-Way ANOVA test showed a value of p=0.364 (p>0.05) for the drug waste variable, which means that there is no significant difference in the frequency of domestic drug waste generated between sub-districts. The spatial analysis shows that the relationship between the frequency of domestic drug waste and the level of population density is linear, while the relationship between the frequency of domestic drug waste and the level of morbidity tends to be negative (non-linear). Conclusion: There is no significant difference in the amount of domestic drug waste between sub-districts in the Rajabasa District of Bandar Lampung. Therefore, it is concluded that the pattern of distribution of domestic drug waste in the Rajabasa District area is not related to the level of population density and morbidity in the Rajabasa District of Bandar Lampung. Keyword: Geospatial analysis, domestic drug waste, population density, morbidity

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Pengguna Deposit: 2301168800 . Digilib
Date Deposited: 17 Feb 2023 02:13
Terakhir diubah: 17 Feb 2023 02:13
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69460

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir