PENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

EVAN APRIALDI, 0613041026 (2012) PENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

[img]
Preview
FIle PDF
Evan Aprialdi B. Indonesia 0613041026.pdf

Download (1390Kb) | Preview

Abstrak

Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah penggunaan penanda kohesi substitusi yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan penanda kohesi substitusi yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya pada pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA). Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena menggambarkan data yang dianalisis berupa satuan lingual yang mengandung substitusi pada novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari dalam bentuk kata-kata. Sesuai dengan desain penelitian yang dipakai, teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data. Dengan teknik ini, data yang berkaitan dengan penelitian dikumpulkan dari novel yang dianalisis. Selanjutnya, data ini dianalisis dengan menggunakan metode agih, yaitu metode yang alat penentunya berupa bagian dari bahasa objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam pelaksanaannya, metode tersebut dibantu dengan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar berupa teknik bagi unsur langsung (BUL), sedangkan teknik lanjutan berupa teknik substitusi. Berdasarkan hasil analisis, pada penelitian ini ditemukan penanda kohesi substitusi yang meliputi substitusi nominal, substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi klausal. Substitusi nominal direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual berkategori nomina dengan satuan lingual yang berkategori sama. Subsitusi verbal direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual berkategori verba dengan satuan lingual berkategori verba, sedangkan substitusi frasal direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual berupa kata dengan frasa, frasa dengan kata, dan frasa dengan frasa. Kemudian, substitusi klausal direalisasikan melalui penggantian antara satuan lingual berupa klausa dengan kata, klausa dengan frasa, kata dengan kalimat, kalimat dengan kata, dan kalimat dengan frasa. Selain itu, substitusi yang terdapat dalam novel yang dianalisis kebanyakan bersifat anaforis karena unsur tergantinya telah disebutkan sebelumnya, meskipun ada yang bersifat kataforis. Adapun, substitusi ini digunakan pada novel karena selain dapat menciptakan hubungan kohesif yang mendukung terjadinya kepaduan paragraf juga menyebabkan novel lebih komunikatif karena dapat memvariasikan bentuk bahasa, memperoleh unsur pembeda, menekankan unsur tertentu yang menjadi topik utama, dan menghilangkan kemonotonan. Berkaitan dengan itu, penelitian ini memiliki implikasi pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, khususnya kelas XI. Hal ini terjadi karena di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terdapat pembelajaran mengenai kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan membuat paragraf efektif yang disebarkan dalam berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kemampuan ini direalisasikan melalui aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: A.Md Cahya Anima Putra .
Date Deposited: 16 Feb 2015 03:27
Terakhir diubah: 16 Feb 2015 03:27
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/6972

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir