PERANAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (SL-PITP) DI KABUPATEN PRINGSEWU

Muhammad Hamka, 1854211005 (2023) PERANAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (SL-PITP) DI KABUPATEN PRINGSEWU. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG. (Submitted)

Preview	File PDF ABSTRAK.pdf Download (310Kb) | Preview
	File PDF SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2268Kb)
Preview	File PDF SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1828Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRACT THE ROLE OF AGRICULTURAL EXTENSION OFFICER (PPL) IN THE PROGRAM OF FIELD SCHOOL FOR AGRICULTURAL TECHNOLOGY INNOVATION APPLICATION (SL-PITP) IN PRINGSEWU REGENCY Efforts for prevent food shortages have triggered the government to carry out strategies to increase agricultural yields, especially rice plants through the SL-PITP program. The SL-PITP program is inseparable from the duties of agricultural extension workers as agents of change. This research aims to find out the role of agricultural extension officer, the success of SL-PITP program, and relationship between the role of agricultural extension officers and the success of the program. This research took place in Parerejo Village of Gadingrejo Sub-District of Pringsewu Regency. The research location was selected purposively recalling that Pringsewu Regency is one of regencies in Lampung Province getting SL-PITP program and having substantial rice productivity. This research used a survey method with 76 rice farmers being the respondents. Data used were primary and secondary data. Method of analyzing data used was descriptive quantitative analysis and Spearman’s Rank analysis. The results of research showed that the role of Agricultural Extension Officer as educator, motivator, facilitator, communicator, and innovator in SL-PITP can be classified into very high category. The success of SL-PITP program in improving farmers’ knowledge and skill in this research belongs to very high (very successful) category, but viewed from the application of organic fertilizer producing technology, it belongs to less successful category. The characteristics of farmers consisting of age, education level, farming experience, land size, and the role of extension officer as innovator do not relate significantly to the successful SL-PITP program, while the roles of agricultural extension officer as educator, motivator, facilitator, and communicator relate significantly to the success of SL-PITP program. Key words: success, agricultural extension officer, role, SL-PITP program Upaya pencegahan kelangkaan bahan pangan memicu pemerintah melakukan strategi-strategi untuk meningkatkan hasil pertanian khususnya tanaman padi melalui program Sekolah Lapang Penenerapan Inovasi Teknologi Pertanian (SL-PITP). Program SL-PITP tidak terlepas dari tugas penyuluh pertanian sebagai agen perubahan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan penyuluh pertanian, keberhasilan program SL-PITP, dan hubungan peranan penyuluh pertanian dengan keberhasilan program SL-PITP. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Parerejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang mendapatkan program SL-PITP dan mempunyai hasil produksi padi yang tinggi. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan responden berjumlah 76 petani padi. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peranan penyuluh pertanian sebagai edukator, motivator, fasilitator, komunikator, dan inovator dalam program SL-PITP dapat dikategorikan sangat berperan. Keberhasilan program SL-PITP dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani termasuk dalam kategori sangat berhasil, namun jika dilihat dari penerapan teknologi pembuatan pupuk organik dikategorikan kurang berhasil. Karakteristik petani terdiri dari umur petani, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani dan luas lahan, serta peranan penyuluh sebagai inovator tidak berhubungan secara signifikan dengan keberhasilan program SL-PITP, sedangkan peranan penyuluh pertanian sebagai edukator, motivator, fasilitator, dan komunikator berhubungan secara nyata dengan keberhasilan program SL-PITP. Kata kunci: keberhasilan, penyuluh pertanian, peranan, program SL-PITP

Jenis Karya Akhir:	Skripsi
Subyek:	000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum > 001 Ilmu pengetahuan
Program Studi:	Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agribisnis
Pengguna Deposit:	2301604596 . Digilib
Date Deposited:	22 Feb 2023 08:10
Terakhir diubah:	22 Feb 2023 08:10
URI:	http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/69846

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir