CHAIRUNNISA , PRATAMI (2023) KONJUNGSI DALAM TEKS PIDATO PERSUASIF KARYA PESERTA DIDIK KELAS IX DI MTsN 1 PESAWARAN TAHUN AJARAN 2022/2023. Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (2641Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2641Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2643Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masalah dalam penelitian ini adalah konjungsi dalam teks pidato persuasif karya peserta didik kelas IX di MTsN 1 Pesawaran Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konjungsi dalam teks pidato persuasif karya peserta didik kelas IX di MTsN 1 Pesawaran Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah teks pidato persuasif karya peserta didik kelas IX di MTsN 1 Pesawaran Tahun Ajaran 2022/2023. Data penelitian ini adalah konjungsi. Bentuk konjungsi yang dianalisis meliputi konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, dan antarkalimat. Teks pidato persuasif yang diteliti diambil dari satu kelas dengan jumlah 40 peserta didik. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes. Setelah data terkumpul, data diidentifikasi sesuai jenis konjungsi. Kemudian, dianalisis ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan konjungsinya. Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya keempat jenis konjungsi yang menjadi indikator penelitian. Pertama, konjungsi koordinatif adalah jenis konjungsi yang paling banyak digunakan peserta didik untuk menghubungkan kata atau frasa dalam membuat teks pidato persuasif yang mampu memengaruhi, meyakinkan, dan membujuk pembaca. Ketidaktepatan penggunaan konjungsi koordinatif yang ditemukan pada teks pidato persuasif disebabkan oleh kekeliruan peserta didik dalam menempatkan konjungsi dan, atau, tetapi, dan padahal di awal kalimat. Kedua, konjungsi subordinatif merupakan konjungsi dengan jumlah penggunaan terbanyak kedua. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik menggunakan bentuk-bentuk konjungsi subordinatif seperti jika, agar, karena, dengan, bahwa, dan lainnya sebagai penghubung antarklausa. Namun, masih banyak ditemukan penggunaan konjungsi subordinatif yang tidak dibutuhkan atau penggunaannya membuat kalimat menjadi tidak efektif. Ketiga, konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang paling sedikit digunakan peserta didik. Bentuk konjungsi korelatif yang digunakan peserta didik adalah bukan hanya …, melainkan juga …. Hasil penelitian menunjukkan peserta didik belum familier atau belum mengetahui bagaimana bentuk, fungsi, dan penempatan konjungsi korelatif. Keempat, konjungsi antarkalimat yang digunakan peserta didik sudah sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai penghubung kalimat. Oleh karena itu, konjungsi diletakkan di awal kalimat. Kata Kunci: konjungsi, teks pidato persuasif, peserta didik
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 400 Bahasa 400 Bahasa > 407 Pendidikan, riset dan topik terkait tentang Bahasa |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 2301543586 . Digilib |
Date Deposited: | 26 May 2023 08:20 |
Terakhir diubah: | 26 May 2023 08:20 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71488 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |