FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN DIRECT ACTING ANTIVIRAL (DAA) PADA PASIEN HEPATITIS C DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM)

AGUSTA, SARASWATI (2023) FAKTOR - FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PENGOBATAN DIRECT ACTING ANTIVIRAL (DAA) PADA PASIEN HEPATITIS C DI PROVINSI LAMPUNG DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (126Kb) | Preview
[img] File PDF
2. TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2189Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2189Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latar Belakang : Hepatitis C merupakan masalah kesehatan dunia dan Indonesia, prevalensi Hepatitis C Indonesia merupakan peringkat ketiga tertinggi sebesar 1% dan prevalensi pada pengguna narkotika jarum suntik (penasun) merupakan peringkat pertama (63,5%) di South-East Asia Regional (SEAR). Hepatitis C juga sebagai penyakit kedelapan katastropik di Indonesia. Berkembangnya pengobatan Hepatitis C dengan Direct-Acting Antiviral (DAA) memberikan angka kesembuhan dan toleransi tinggi bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktorfaktor yang memengaruhi kepatuhan pengobatan pasien Hepatitis C di provinsi Lampung dengan pendekatan Health Belief Model (HBM). Subjek dan Metode Penelitian : Jenis penelitian analitik observasional di RSUD Dr Hi.Abdul Moeloek pada bulan desember 2022 dengan metode cross sectional, sampel 96 orang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan esklusi. Variabel dependen adalah kepatuhan DAA. Variabel independen adalah Perceived susceptibility, Perceived severity, Perceived benefits, Perceived barriers, Self efficacy, dukungan keluarga, dan akses layanan kesehatan. Pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan analisis Path analysis. Hasil Penelitian : Kepatuhan pengobatan Direct-Acting Antiviral (DAA) dipengaruhi secara langsung dan positif oleh Perceived susceptibility (b=1,421 ; 95% CI= 0,332 to 2,510; p= 0,011) dan dukungan keluarga (p=1,307; 95% CI= 0,174 to 2,240; p= 0,024), sedangkan Perceived severity (p= 0,289), Perceived benefits (p= 0,178), Perceived barriers (p= 0,054), Self efficacy (p= 0,316), akses layanan kesehatan (p = 0,667) bukan faktor langsung yang memengaruhi kepatuhan pengobatan DAA. Pengetahuan bukan faktor tidak langsung yang memengaruhi kepatuhan DAA. Kesimpulan : Perceived susceptibility dan dukungan keluarga merupakan faktor langsung yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan Direct Acting Antiviral (DAA) sedangkan Pengetahuan bukan faktor tidak langsung yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan Direct Acting Antiviral (DAA). Kata kunci : DAA adherence, Perceived susceptibility, Perceived severity, perceived benefits, Perceived barriers, self-efficacy, family support, access to health servis. Background : Hepatitis C is a health problem in the world including in Indonesia, Indonesia's Hepatitis C prevalence is the third highest (1%) and injecting drug users (IDU) is ranked first (63.5%) in the South-East Asia Regional (SEAR). It’s also the eighth catastrophic disease in Indonesia. The development of Hepatitis C treatment with Direct-Acting Antiviral (DAA) provides a high cure rate and tolerance for patients. This study aimed to examine the application of the Health Belief Model (HMB) on adherence to Direct-Acting Antiviral (DAA) therapy among Hepatitis C patients in Lampung province. Methods : This was a cross sectional study conducted at Dr. H.Abdul Moeloek Hospital, Lampung Province, on December 2022. A total sample of 96 Hepatitis C patients. The dependent variable was DAA adherence. The independent variables were Perceived susceptibility, Perceived severity, Perceived benefits, Perceived barriers, Self efficacy, Family support, Access to health services and knowledge. The data were collected using a questionnaire and analyzed by a path analysis. Results : Adherence directly increased with Perceived susceptibility (b= 1,421 ; 95% CI= 0,332 to 2,510; p= 0,011), and Family support (b= 1,307; 95% CI= 0,174 to 2,240; p= 0,024), but Perceived severity (p= 0.289), Perceived benefits (p= 0.178), Perceived barriers (p= 0.054) ), Self efficacy (p= 0.316), Access to health services (p= 0.667) were not direct factors affecting adherence. DAA adherence was not indirectly influenced by Knowledge. Conclusion : Perceived susceptibility and Family support directly affect the adherence to DAA therapy. Knowledge was not indirectly affect the adherence to DAA therapy Keywords : DAA adherence, health belief model, Path analysis

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan
Program Studi: Fakultas Kedokteran > Prodi Magister Kesehatan Masyarakat
Pengguna Deposit: 2301424021 . Digilib
Date Deposited: 26 May 2023 09:24
Terakhir diubah: 26 May 2023 09:24
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71493

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir