JEJAK KOLONIALISME DALAM NOVEL HELEN DAN SUKANTA KARYA PIDI BAIQ SERTA KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA KELAS XI

PUSPITA , TRIE UTAMI (2023) JEJAK KOLONIALISME DALAM NOVEL HELEN DAN SUKANTA KARYA PIDI BAIQ SERTA KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA KELAS XI. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (46Kb) | Preview
[img] File PDF
2. TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1451Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1313Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini membahas tentang jejak kolonialisme yang terdapat dalam novel Helen dan Sukanta Karya Pidi Baiq serta kelayakan hasil penelitian tersebut sebagai bahan ajar sastra di SMA kelas XI. Jejak kolonialisme yang menjadi focus penelitian ini meliputi mimikri, hibriditas, dan ambivalensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif dengan pemanfaatan pendekatan poskolonial. Data penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat dalam novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq yang mengandung anasir hibriditas, mimikri, dan ambivalensi. Data tersebut diperoleh dari sumber data yaitu novel Helen dan Sukanta karya Pidi Baiq. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen atau pustaka. Data yang telah diproleh kemudian di analisis dengan teknik analisis data interaktif yang meliputi kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aspek mimikri, hibriditas, dan ambivalensi. Mimikri ditemukan antara lain pada tokoh Sukanta atau Ukan dan beberapa tokoh anak-anak pribumi. Tokoh-tokoh tersebut melakukan mimikri bahasa dengan menggunakan bahasa Belanda dalam komunikasi sehari-hari. Aspek hibriditas ditemukan terjadi pada tokoh-tokoh pribumi. Hibriditas dialami tokoh-tokoh tersebut terjadi pada hal warna kulit, pekerjaan, dan pergaulan. Aspek ambivalensi dalam novel dialami oleh tokoh Ukan. Meskipun Ukan terbiasa bergaul dan berkomunikasi dengan bahasa Belanda, Ukan tetap ditolak oleh orang-orang Belanda dan tidak bisa setara dengan mereka. Penolakan semacam itu antara lain dilakukan oleh tokoh Jozef dan Bijkman. Hasil penelitian terhadap mimikri, hibriditas, dan ambivalensi dalam novel Helen dan Sukanta layak untuk dijadikan sebagai bahan ajar sastra di SMA. Bahan ajar yang merupakan hasil penelitian ini bisa mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Selain itu, bahan ajar ini bisa sebagai medium penanaman karakter. Kata kunci: ambivalensi, bahan ajar, hibriditas, mimikri, poskolonial

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan
400 Bahasa > 407 Pendidikan, riset dan topik terkait tentang Bahasa
Program Studi: FKIP > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia
Pengguna Deposit: 2301040589 . Digilib
Date Deposited: 07 Jun 2023 08:36
Terakhir diubah: 07 Jun 2023 08:36
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/71741

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir