FINKA , GISAVANA (2023) RELASI AGAMA DAN BELA NEGARA SEBAGAI SUATU FAKTA SOSIAL (STUDI DI PESANTREN KHATAMUN NABIYYIN JAKARTA). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (1869Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2830Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASNA.pdf Download (2893Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pada penulisan ini bertujuan untuk mengetahui relasi agama dan Bela Negara di lingkungan pesantren, serta agama dan Bela Negara sebagai suatu fakta sosial. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis menggunakan teori Relasi Sosial milik George Simmel dan teori Fakta Sosial milik Emile Durkheim sebagai landasan teori pada penulisan ini. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah sesuai teori Miles, Huberman, Saldana (2014) yaitu dengan kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), dan menarik kesimpulan atau verifikasi (conclusion drawing and verifications). Informan dalam penelitian ini berjumlah enam, dengan pemisahan dua orang adalah pengajar sekaligus pengurus yayasan, dan empat orang adalah santri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan relasi sosial di dalam lingkungan pesantren baik secara vertikal maupun horizontal sudah mencapai tahapan formalisasi dan sebagian juga sampai redefinisi. Sedangkan, agama dan Bela Negara dipandang sebagai suatu fakta sosial, religiusitas individu dalam pesantren dianggap sebagai eksklusif oleh agama Islam, sehingga dalam setiap kegiatan agama baik ritual maupun non ritual dilihat sebagai hal yang wajar dilakukan, padahal kegiatan religiusitas tersebut juga termasuk dalam sikap Bela Negara. Kata Kunci: Agama, Bela Negara, Relasi At this writing it aims to determine the relationship between religion and State Defense in Islamic boarding schools, as well as religion and State Defense as a social fact. This writing uses a qualitative method with a case study approach. The writer uses George Simmel's theory of Social Relations and Emile Durkheim's theory of Social Facts as the theoretical basis for this writing. Data collection is done by in-depth interviews, observation, and documentation. The data analysis model used in this study uses several steps according to the theory of Miles, Huberman, Saldana (2014), namely data condensation, presenting data, and drawing conclusions or verification. There were six informants in this study, with the separation of two people being teachers and administrators of the foundation, and four people being students. The results of the study show that social relations within the Islamic boarding school environment both vertically and horizontally have reached the stage of formalization and some have also reached redefinition. Meanwhile, religion and State Defense are seen as a social fact, individual religiosity in Islamic boarding schools is considered exclusive by Islam, so that in every religious activity both ritual and non-ritual is seen as a natural thing to do, even though this religiosit y activity is also included in the attitude of State Defense. . Keywords: Religion, State Defense, Relations
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) > 321 Sistem pemerintahan dan sistem negara |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | 2301450657 . Digilib |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 04:21 |
Terakhir diubah: | 21 Jun 2023 04:21 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/72711 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |