INDAH , SUKMA NINGSIH (2023) PENGARUH DURASI FERMENTASI BIJI ALPUKAT OLEH Actinomycetes YANG DILANJUTKAN PEMANASAN BERTEKANANPENDINGINAN TERHADAP PENINGKATAN KADAR PATI RESISTEN. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (177Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3462Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (3269Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pati resisten adalah produk hasil retrogradasi yang memiliki amilosa rantai pendek serta tidak dapat dipecah menjadi bentuk yang sederhana lagi sehingga tidak dicerna di usus halus. Biji alpukat memiliki kandungan pati sebesar 80% dan dapat dijadikan sumber pati alternatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan kadar pati resisten dari biji alpukat dengan perlakuan durasi fermentasi yang berbeda yang dilanjutkan pemanasan bertekanan pendinginan. Tahap penelitian ini terdiri dari pengumpulan dan pemilihan sampel biji alpukat dalam keadaan baik. Selanjutnya irisan biji alpukat difermentasi oleh kultur Actinomycetes selama 24, 48, dan 72 jam dengan satu perlakuan kontrol. Sampel diautoklaf (121oC, 15 menit) dan didinginkan (4oC, 24 jam). Irisan biji alpukat dikeringkan (40oC, 24 jam), digiling dan diayak (100 mesh) untuk mendapatkan hasil akhir pati resisten. Pati hasil modifikasi dianalisis kadar pati resisten dengan metode anthrone dan DNS oleh spectrophotometer 540 nm serta amilosa dan amilopektin 625 nm. Uji cerna dilakukan oleh Lactobacillus sp. dan Escherichia coli dengan melihat zona jernih disekitar koloni selama 48 dan 24 jam. Hasil analisis kadar pati resisten menggunakan metode anthrone sampel irisan biji alpukat selama 72, 48, dan 24 jam yang dilanjutkan pemanasan bertekanan-pendinginan menghasilkan kadar pati resisten berturutturut (20.71%), (15.41%), dan (9.94%), serta kontrol (7.18%). Sedangkan metode DNS berturut-turut (1.26%), (0.92%), 0.60%, dan (0.37%). Pati resisten dari semua perlakuan tidak dapat dicerna oleh Lactobacillus sp. tetapi dapat dicerna oleh Escherichia coli dengan zona bening terluas pada P0 yaitu 0.7 cm dan terkecil P3 0.1 cm. Oleh karena itu dapat disimpulkan fermentasi biji alpukat oleh Actinomycetes yang dilanjutkan pemanasan bertekananpendinginan dapat meningkatkan kadar pati resisten dengan durasi fermentasi terbaik yaitu 72 jam. Kata kunci: Actinomycetes, biji alpukat, fermentasi, pati resisten, pemanasan bertekanan-pendinginan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika 500 ilmu pengetahuan alam dan matematika > 570 Biologi |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | 2301618119 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Jun 2023 08:58 |
Terakhir diubah: | 22 Jun 2023 08:58 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73028 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |