ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL DENGAN KORBAN ANAK DISABILITAS (Studi Putusan Nomor 15/Pid.Sus-Anak/2019/PN.Kot)

Allia Shafira, 2122011046 (2023) ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL DENGAN KORBAN ANAK DISABILITAS (Studi Putusan Nomor 15/Pid.Sus-Anak/2019/PN.Kot). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (134Kb) | Preview
[img] File PDF
2. FULL TESIS ALIAHH.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2234Kb)
[img]
Preview
File PDF
3. FULL TESIS ALIAHH TANPA BAB PEMBAHASANN.pdf

Download (2095Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP ANAK PELAKU TINDAK PIDANA PELECEHAN SEKSUAL DENGAN KORBAN ANAK DISABILITAS (Studi Putusan Nomor 15/Pid.Sus-Anak/2019/PN.Kot) Oleh : Allia Shafira Kasus Anak menjadi salah satu isu hukum yang tidak pernah lepas dari kacamata hukum di Indonesia, Dalam kasus tindak pidana pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak, dan hakim menjatuhkan pidana penjara 9 (Sembilan) tahun dan Pelatihan Kerja 6 (enam) bulan. Penulis merasa putusan tersebut terlalu berat bagi pelaku anak yang dapat mengakibatkan dehumanisasi dan stigmatisasi. Permasalahan yang dikaji dalam Penelitian ini adalah: Pertimbangan hakim terhadap anak pelaku tindak pidana pelecehan seksual; Kedua, apa saja faktor penghambat penegak hukum pidana dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku anak tindak pidana pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan yuridis empiris. Data primer didapat melalui narasumber yang diwawancarai. Hasil dari penelitian ini ialah Pertimbangan hakim menjatuhkan pidana selama 9 (Sembilan) bulan dan Pelatihan Kerja selama 6 (enam) bulan, hakim anak mempertimbangkan dari aspek yuridis, dan non yuridis, penjatuhan pidana terhadap anak dinilai bentuk dari upaya terakhir/ ultimum remedium dalam proses pemidanaan terhadap anak dan Menurut hakim faktor penghambat penjatuhan pidana terhadap anak yaitu adanya faktor hukum, faktor penegak hukum, faktor kebudayaan, faktor masyarakat, faktor sarana atau fasilitas. Faktor penghambat dari penegakan hukum pidana ialah bisa dari orangtua atau keluarga dalam hal ini banyak orangtua atau keluarga yang enggan melaporkan anaknya ke pihak berwajib karena dirasa bahwa peristiwa ini ialah aib, dalam pandangan mereka bahwasanya dengan melaporkan bisa merugikan dari segi sisi pelakunya lalu kurangnya. Disarankan hendaknya hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap anak juga bukan hanya mempertimbangkan dari kondisi korban, namun bagaimana dampak negatif jika anak berada terlalu lama di penjara, dan perlu adanya sosialisasi dari aparat penegak hukum apabila melihat adanya sebuah tindak pidana maka akan ada sanksi hukum yang akan diberikan Kata kunci : Pertimbangan Hakim Anak, Pelaku Pelecehan Seksual, Korban Anak Disabilitas iii Abstract ANALYSIS OF JUDGES CONSIDERATIONS FOR CHILD PERPETRATORS OF SEXUAL ABUSE CRIMES WITH VICTIMS OF CHILDREN WITH DISABILITIES (Study of Decision Number 15/Pid.Sus-Anak/2019/PN. Kot) The case of children is one of the legal issues that has never been separated from the legal perspective in Indonesia, in the case of sexual abuse committed by children, and the judge sentenced him to 9 (nine) years imprisonment and 6 (six) months job training. The author feels the verdict is too heavy for child perpetrators which can result in dehumanization and stigmatization. The problems studied in this study are: The judge's weighing on children perpetrators of sexual abuse crimes; Second, what are the inhibiting factors for criminal law enforcement in sentencing child perpetrators of sexual abuse crimes. Thisresearch uses normative juridical and empirical juridical methods. Primary data was obtained through interviewees. The results of this study are the judge's consideration of imposing a sentence for 9 (nine) months and job training for 6 (six) months, the juvenile judge considers from a juridical, and non-juridical aspect, the imposition of a crime against a child is assessed as a form of last resort / ultimum remedium in the process of sentencing children and according to Judges inhibiting factors for criminal convictions of children are legal factors, law enforcement factors, cultural factors, community factors, facilities or facilities factors. The inhibiting factor of criminal law enforcement can be from parents or families, in this case many parents or families are reluctant to report their children to the authorities because they feel that this incident is a disgrace, in their view that reporting can be detrimental in terms of the perpetrator and then the lack. It is recommended that judges in imposing crimes against children should also not only consider the condition of the victim, but what are the negative impacts if the child is in prison for too long, and there needs to be socialization from law enforcement officials if they see a criminal act, there will be legal sanctions that will be given Keyword :Consideration of Child Judges, Perpetrators of Sexual Abuse, Victims of Children with Disabilities

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum > 345 Hukum pidana
Program Studi: Fakultas Hukum > Magister Hukum S2
Pengguna Deposit: 2301538516 . Digilib
Date Deposited: 27 Jun 2023 03:43
Terakhir diubah: 27 Jun 2023 03:43
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73170

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir