BELLA PUTRI SERKOM, 1913041039 (2023) EKRANISASI PADA NOVEL MERINDU CAHAYA DE AMSTEL KARYA ARUMI E KE DALAM FILM MERINDU CAHAYA DE AMSTEL OLEH HADRAH DAENG RATU DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (3530Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (3230Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3357Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini berfokus pada ekranisasi novel Merindu Cahaya de Amstel ke dalam film Merindu Cahaya de Amstel dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel dan film Merindu Cahaya de Amstel. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa kutipan-kutipan dalam novel dan cuplikan dari film Merindu Cahaya de Amstel. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan langkah berikut, 1) membaca dan mengidentifikasi novel Merindu Cahaya de Amstel, 2) memirsa dan mengidentifikasi film Merindu Cahaya de Amstel, 3) membandingkan dan mengamati bagian alur, penokohan, dan latar dalam novel dan film Merindu Cahaya de Amstel, 4) mencatat data perubahan yang ditemukan pada bagian alur, penokohan, dan latar dalam novel dan film Merindu Cahaya de Amstel, 5) menganalisis dan menyimpulkan hasil analisis mengenai proses ekranisasi novel dan film Merindu Cahaya de Amstel, 6) merancang bahan ajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekranisasi yang terjadi pada unsur alur, tokoh, dan latar yaitu adanya penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Penciutan alur, tokoh, dan latar terjadi karena media yang digunakan dalam pembuatan novel dan film berbeda. Secara keseluruhan penciutan yang terjadi dalam penggambaran ke bentuk film masih wajar dilakukan karena penghilangan cerita, tokoh, dan latar diambil pada bagian yang tidak begitu penting untuk ditayangkan. Penambahan alur, tokoh, dan latar dalam film secara keseluruhan masih relevan dengan cerita yang ada dalam bentuk novel, hanya saja pada penggambaran dalam film dibuat lebih menarik dengan banyaknya konflik cerita, adanya tokoh, dan latar tambahan yang dimunculkan sehingga cerita dalam film tidak terkesan monoton. Kemunculan tersebut untuk menambah esensi film sehingga penonton akan terbawa masuk dalam alur cerita. Adapun untuk perubahan bervariasi alur, tokoh, dan latar yang dilakukan dalam penggambaran ke bentuk film secara keseluruhan tidak jauh melenceng dari penggambaran yang ada dalam novel. Hasil penelitian dapat diimplikasikan ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI semester genap dalam bentuk bahan ajar berupa Lembar Kerja Perserta Didik (LKPD). Kata kunci: ekranisasi, unsur intrinsik, dan bahan ajar
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan 400 Bahasa |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 2301195867 . Digilib |
Date Deposited: | 06 Jul 2023 06:47 |
Terakhir diubah: | 06 Jul 2023 06:47 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/73361 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |