ANALISIS FREKUENSI, DOSIS APLIKASI INSEKTISIDA, DAN TINGKAT KERUSAKAN BUAH PADA TANAMAN TOMAT DAN TERONG: STUDI KASUS PRAKTIK PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN ADILUWIH, KABUPATEN PRINGSEWU

PUTU ARIES, TRICA (2023) ANALISIS FREKUENSI, DOSIS APLIKASI INSEKTISIDA, DAN TINGKAT KERUSAKAN BUAH PADA TANAMAN TOMAT DAN TERONG: STUDI KASUS PRAKTIK PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN ADILUWIH, KABUPATEN PRINGSEWU. FAKULTAS PERTANIAN , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (933Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1629Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1512Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) frekuensi, dosis aplikasi, dan bahan aktif insektisida yang digunakan pada pertanaman tomat dan terong oleh petani di Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung; dan (2) menduga tingkat kerusakan buah tomat dan terong yang mendapat aplikasi insektisida sesuai dengan praktik pengendalian hama yang dilaksanakan oleh petani. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022 – April 2023 dengan metode wawancara dan survei pengamatan lapangan. Data hasil wawancara menunjukkan bahwa inseksitida yang diaplikasikan oleh petani terdapat beberapa golongan, yaitu karbamat, organofosfat, dan avermectin. Dosis aplikasi insektisida yang digunakan oleh petani pada lahan tomat bervariasi, dengan dosis terendah 96 g atau mL/ha hingga dosis tertinggi 576 g atau mL/ha dengan frekuensi aplikasi 11-23 kali. Sedangkan pada pertanaman terong, dosis aplikasi berkisar antara 36 g atau mL /ha hingga 500 g atau mL/ha dengan frekuensi aplikasi 4-6 kali selama musim tanam. Tingkat kerusakan pada lahan budidaya tomat pada umumnya berada kriteria ringan. Sekitar 24% pertanaman tomat mengalami kerusakan dengan skala 1 (buah rusak 0-25%), terutama disebabkan oleh serangan hama ulat penggerek buah tomat (Helicoverpa armigera). Sedangkan kerusakan pada lahan budidaya terong berada dalam kriteria sedang dengan skala 2 (25-50% buah rusak) dengan persentase kerusakan sekitar 25%. Kerusakan ini terutama disebabkan oleh hama penggerek pucuk dan buah terong (Leucinodes orbonalis Guenee). Kata kunci : Dosis, frekuensi aplikasi, insektisida, tomat, terong

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan)
600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi S1-Proteksi Tanaman
Pengguna Deposit: 2301599275 . Digilib
Date Deposited: 11 Aug 2023 01:41
Terakhir diubah: 11 Aug 2023 01:41
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74469

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir