KAJIAN EKTOPARASIT PADA BUDI DAYA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) DI PERAIRAN RINGGUNG DAN DURIAN, PESAWARAN, LAMPUNG : IDENTIFIKASI, PREVALENSI, DAN INTENSITAS

AQSHAL , DWI SETIAWAN (2023) KAJIAN EKTOPARASIT PADA BUDI DAYA IKAN KERAPU CANTANG (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) DI PERAIRAN RINGGUNG DAN DURIAN, PESAWARAN, LAMPUNG : IDENTIFIKASI, PREVALENSI, DAN INTENSITAS. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK - ABSTRACT.pdf

Download (116Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (3677Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kerapu cantang (Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus) memiliki nilai strategis dalam marikultur di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas unggulan perikanan di Lampung. Adanya infeksi ektoparasit berpotensi menurunkan produksi kerapu cantang yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi identifikasi, prevalensi, dan intensitas ektoparasit pada budi daya kerapu cantang di perairan Ringgung dan Durian, Kabupaten Pesawaran. Penelitian dilakukan secara eksploratif dengan pengambilan sampel sebanyak tiga kali dilakukan secara acak dari KJA Ringgung dan Durian sebanyak 30 ekor/lokasi dan interval waktu pengambilan 15 hari. Pengamatan ektoparasit dilakukan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Lingkungan, dan Pakan Mandiri, Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. Hasil dari penelitian menunjukkan ada 2 jenis ektoparasit yang menginfeksi kerapu cantang di perairan Ringgung yaitu Pseudorhabdosynochus sp. dan Neobenedenia sp., sedangkan kerapu cantang yang dibudidayakan di perairan Durian terinfeksi oleh 3 jenis ektoparasit yaitu Neobenedenia sp., Brooklynella sp., dan Pseudorhabdosynochus sp.. Ektoparasit di KJA Ringgung memiliki nilai indeks keseragaman (e), indeks keanekaragaman (H’), dan indeks dominansi (c) berturut-turut sebesar 0,27; 0,18; dan 0,91. Ektoparasit di KJA Durian memiliki nilai indeks keanekaragaman (H’), indeks keseragaman (e), dan indeks dominansi (c) berturut-turut sebesar 0,10; 0,09; dan 0,96. Ektoparasit Pseudorhabdosynocus sp. di KJA Ringgung memiliki nilai prevalensi tertinggi dan ektoparasit Brooklynella sp. di KJA Durian memiliki nilai intensitas tertinggi. Sebanyak 30% sampel kerapu cantang berasal dari KJA Ringgung mengalami ko-infeksi yang ditunjukkan adanya patogen lebih dari satu. Selain perendaman kerapu cantang dengan air tawar, perlu alternatif lain dalam penanggulangan ektoparasit pada budi daya kerapu cantang di Teluk Lampung seperti penggunaan herbal dan lain-lain. Kata kunci : Kerapu cantang, ektoparasit, identifikasi, prevalensi, intensitas

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 2301206311 . Digilib
Date Deposited: 11 Aug 2023 10:21
Terakhir diubah: 11 Aug 2023 10:21
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74580

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir