Charityfio , Brian A. M. (2023) DILEMA KEAMANAN NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA TENGGARA PASCAPENINGKATAN KEKUATAN MILITER TIONGKOK, 2018 – 2021. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (107Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (18Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf Download (19Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Peningkatan kekuatan militer merupakan hal penting yang berkaitan dengan perkembangan keamanan internasional ataupun regional. Ketika suatu negara mengembangkan sistem persenjatan secara besar-besaran, baik melalui pembelian dari negara lain ataupun melalui pengembangan secara intensif melalui industri-industri pertahanan/miluter dalam negeri. Konsep tentang peningkatan kekuatan militer ini dijalankan oleh Tiongkok yang menjadikannya sebagai salah satu negara adikuasa baru dunia. Kondisi ini kemudian memunculkan fenomena dilema keamanan di beberapa negara yang secara geografis berdekatan dengan Tiongkok yang salah satunya adalah wilayah Asia Tenggara. Perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana dilema keamanan negara di kawasan Asia Tenggara pasca peningkatan kekuatan militer Tiongkok pada periode 2018-2021, sedangkan tujuan penelitian ini untuk untuk mendeskripsikan peningkatan kekuatan militer Tiongkok pada periode 2018-2021, serta menganalisis dilema keamanan negara-negara di kawasan Asia Tenggara pasca peningkatan kekuatan militer Tiongkok pada periode 2018-2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui buku, surat kabar, jurnal ilmiah dan laman website, kemudian konsep yang dipakai adalah konsep security dilemma. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam menghadapi agresivitas Tiongkok negara-negara di Asia Tenggara menjalankan kebijakan luar negeri yang diwujudkan dengan membangun kerjasama dengan negara lain diantaranya melalui forum-forum ASC (ASEAN Security Community) dan lain-lainnya, serta dengan memperbaiki dan membangun sistem perundingan sebagai contoh pembahasan COC tahun 2021 dan kasus-kasus lainnya. Negara-negara ASEAN, diantaranya Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam untuk memanfaatkan peraturan-peraturan internasional, diantaraya melalui UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), IMO (International Maritime Organization), serta dengan membiarkannya. Kata kunci: dilema keamanan, Kawasan Asia Tenggara, militer Tiongkok Increasing military capability is an important to development of international and region security. When Nation develops a a bigger weaponry, through order from other countries or through intensification development through domestic defense/military industries. The concept of increasing military power is carried out by China which makes China The New Superpowers Nation in the world. This condition then gave rise to the security condition in other countries that close to China, one of which is the Southeast Asian region. Background from this research is How is the state security condition in the Southeast Asian region after the increase in China's military power in the 2018-2021 period. This research purposing is to describe and analytical the security condition of countries in the Southeast Asia Region after the empowered China's military power in the 2018-2021 period. This study uses a qualitative descriptive method with data collection reference through literation, books, newspapers, scientific journals and website pages, then this method used the concept of security dilemma. Conclusion of the study to respon the China's aggressiveness, other countries in Southeast Asia must carry out foreign policy that are realized by creating cooperation with other countries, including through ASC (ASEAN Security Community) forums and improving and building a Consolidate Commite as a examples of discussing COC (Code of Conduct) in 2021 and other cases. Member of ASEAN, including Philippines, Malaysia, Indonesia, Vietnam can take advantage of international regulations through UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) and IMO (International Maritime Organization). Keywords: Security Dilemma, Southeast Asia Region , China Military
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial 300 Ilmu sosial > 320 Ilmu politik (politik dan pemerintahan) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi S1-Hubungan Internasional |
Pengguna Deposit: | 2301780843 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Aug 2023 03:27 |
Terakhir diubah: | 15 Aug 2023 03:27 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/74697 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |