Yogi, Arvendo Pratama (2023) HUBUNGAN FAKTOR RISIKO PREEKLAMPSIA BERAT TERHADAP KEJADIAN SINDROM HELLP DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (121Kb) | Preview |
|
File PDF
2. FILE SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (2568Kb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. FILE SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2474Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Latar Belakang: Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan dengan tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai dengan proteinuria. Pada preeklampsia berat, risiko mortalitas dan morbiditas ibu semakin meningkat bila timbul gejala yang dapat memperberat kondisi kehamilan pada ibu yaitu terjadinya sindrom HELLP. Sindrom HELLP bisa ditandai dengan adanya hemolisis, peningkatan kadar enzim hepar, dan penurunan jumlah tombosit. Wanita berisiko untuk mengalami preeklampsia jika mengalami obesitas, primigravida, dan usia ibu yang tua. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor risiko preeklampsia berat terhadap kejadian sindrom HELLP di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan metode cross sectional dalam periode Januari-Desember 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 77. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non-probability sampling. Hasil: Dari 77 sampe yang diteliti, didapatkan hasil sebanyak 75.3% multigravida, 24.7% primigravida, 53.2% usia ≥35 tahun, 46.8% usia < 35 tahun, 37.7% obesitas tingkat I, 33.8% obesitas tingkat II, 15.6% berat badan normal, 13% berat badan lebih, 12.9% mengalami sindrom HELLP, dan 87.1% tanpa mengalami sindrom HELLP. Uji Fisher’s Exact mengenai hubungan status gravida terhadap kejadian sindrom HELLP yaitu p-value=0,531 (p>0,05). Hubungan usia ibu terhadap kejadian sindrom HELLP yaitu yaitu p-value=0,001 (p<0,05). Hubungan IMT terhadap kejadian sindrom HELLP yaitu p-value=0,027 (p<0,05). Analisis regresi logistik didapatkan usia ibu OR=3,511 dan indeks masa tubuh OR 2,521 Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan status gravida sebagai faktor risiko preeklampsia berat terhadap kejadian sindrom HELLP di di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Terdapat hubungan usia ibu, dan IMT sebagai faktor risiko preeklampsia berat terhadap kejadian sindrom HELLP di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap terjadinya sindrom HELLP di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung adalah usia ibu. Kata Kunci: Preeklampsia berat, primigravida, usia ibu, obesitas, sindrom HELLP
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 610 Ilmu kedokteran, ilmu pengobatan dan ilmu kesehatan |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | 2301590204 . Digilib |
Date Deposited: | 23 Aug 2023 04:24 |
Terakhir diubah: | 23 Aug 2023 04:24 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75195 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |