ANATASIA , RAMADANTI (2023) MEMUDARNYA PEMANGGILAN JULUK (NAMA KECIL) PADA MASYARAKAT LAMPUNG PEPADUN DI DESA TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN , UNIVERSITAS LAMPUNG .
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (6Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (6Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tradisi bejuluk adalah tradisi pemberian nama kecil kepada anak yang orang tuanya menikah secara adat pada masyarakat Lampung Pepadun. Juluk menunjukkan strata dan kedudukan dalam adat. Juluk digunakan masyarakat sebagai panggilan dalam menjalin komunikasi kepada anak baik dalam kehidupan adat dan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Pada saat ini juluk sudah jarang dipanggilkan ke pada anak-anak, membuat adanya indikasi semakin memudarnya pemanggilan juluk pada masyarakat Lampung Pepadun di Desa Terbanggi Besar. Oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab memudarnya pemanggilan juluk pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatof dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi yang berkaitan dengan juluk, wawancara dengan teknik snowball dan dokumentasi yang berkaitan dengan juluk agar data yang didapat akurat dan tepat sasaran. Hasil penelitian ini menunjukan, memudarnya pemanggilan juluk (nama kecil) dalam adat pada masyarakat Lampung Pepadun di Desa Terbanggi Besar terjadi pada panggilan sehari-hari disebabkan beberapa faktor yakni, enkulturasi yang tidak berjalan dengan baik dari satu generasi ke generasi selanjutnya sehingga ada gap antar generasi, panggilan juluk dianggap sangat formal dalam penyebutan, juluk cenderung menunjukan strata sehingga membatasi anak dalam pergaulan, adanya globalisasi sehingga juluk dianggap tidak uptodate serta tidak konsisten dengan nama yang ada di KTP dan lingkungan tempat tinggal yang berubah. Kata kunci: Enkulturasi, Juluk, Lampung Pepadun, Memudar abstract The bejuluk tradition is a tradition of giving small names to children whose parents are married according to custom in the Lampung Pepadun community. Juluk shows strata and position in adat. The nickname is used by the community as a nickname in establishing communication with children both in traditional life and in everyday life. However, at this time, nicknames are rarely called to children, indicating that nicknames are decreasing in the people of Lampung Pepadun in Terbanggi Besar Village. Therefore, the purpose of this research is to find out the factors that cause the waning of nicknames in children. This research uses a qualitative method with a qualitative descriptive approach. Data was collected through observations related to nicknames, interviews with the snowball technique and documentation related to nicknames so that the data obtained was accurate and right on target. The results of this study indicate that the waning of nicknames (nicknames) in adat among the people of Lampung Pepadun in Terbanggi Besar Village occurs in everyday calls due to several factors, namely, enculturation does not go well from one generation to the next so there is a gap between generations. , nicknames are considered very formal in mentioning them, nicknames tend to show strata thereby limiting children in association, there is globalization so nicknames are considered not up to date and inconsistent with names on KTPs and changing neighborhoods. Keywords: Enculturation, Juluk, Lampung Pepadun, Fading.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 300 Ilmu sosial > 370 Pendidikan |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS |
Pengguna Deposit: | 2301136039 . Digilib |
Date Deposited: | 23 Aug 2023 08:36 |
Terakhir diubah: | 23 Aug 2023 08:36 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75216 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |