RESISTENSI BAKTERI Vibrio spp. TERHADAP ANTIBIOTIK OKSITETRASIKLIN, ERITROMISIN, DAN CIPROFLOKSASIN

BERNIKA, VINA AUDIA (2023) RESISTENSI BAKTERI Vibrio spp. TERHADAP ANTIBIOTIK OKSITETRASIKLIN, ERITROMISIN, DAN CIPROFLOKSASIN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (95Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (1262Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (1190Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Vibrio merupakan bakteri penyebab penyakit vibriosis pada ikan maupun udang. Penggunaan antibiotik yang kurang bijak dalam menanggulangi vibriosis dapat menyebabkan bakteri justru mengalami resistensi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis dan mengkaji sifat resistensi bakteri Vibrio spp. terhadap antibiotik yang sering digunakan dalam kegiatan budi daya perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Januari 2023 yang bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Perikanan dan Kelautan, Universitas Lampung. Dua isolat bakteri Vibrio yaitu V. parahaemolyticus yang didapatkan dari Balai Veteriner Lampung dan Vibrio sp. yang isolasi dari perairan sekitar tambak di Pantai Sebalang, Lampung Selatan. Kedua isolat bakteri Vibrio ditumbuhkan dalam medium NA dan diuji sensitivitasnya terhadap tiga antibiotik oksitetrasiklin, eritromisin, dan ciprofloksasin menggunakan kertas cakram dan dilanjutkan dengan uji MIC dan MBC dari ketiga antibiotik terhadap kedua isolat Vibrio. Uji resistensi bakteri dilakukan selama 30 hari dengan menumbuhkan bakteri pada media NB yang sudah ditambahkan masing-masing antibiotik dengan dosis mengacu pada hasil MIC. Sebagai kontrol adalah bakteri yang ditumbuhkan pada media NB tanpa penambahan antibiotik. Pengambilan sampel untuk menghitung kepadatan bakteri dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada hari ke-1, ke-7, ke-14, dan ke-30. Kepadatan bakteri dihitung menggunakan UV spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm dengan mengacu pada standar 0,5-8 McFarland, masing-masing dengan 2 kali ulangan. Hasil penelitian yang didapat menunjukkan bahwa adanya resistensi bakteri uji terhadap antibiotik jenis oksitetrasiklin, eritromisin, dan ciprofloksasin dilihat dari nilai total kepadatan bakteri yang meningkat. Bak-teri V. parahaemolyticus memiliki sifat resistensi tertinggi karena nilai total kepadatan bakteri terus meningkat. Kata kunci: V. parahaemolyticus, Vibrio sp., resistensi, antibiotik, uji in vitro. Vibrio is a bacterium that causes vibriosis in fish and shrimp. The use of antibiotics that are not wise in tackling vibriosis can cause bacteria become resistant. The purpose of this study was to analyze and examine the resistance of Vibrio spp. to antibiotics that were often used in aquaculture. This research was carried out in December 2022 – January 2023 at the Aquaculture Laboratory, Department of Fisheries and Marine Affairs, University of Lampung. Two isolates of Vibrio bacteria were V. parahaemolyticus obtained from veterinary center of Lampung and Vibrio sp. the isolation of the waters around the pond at Sebalang Beach, South Lampung. The two isolates of Vibrio bacteria were grown in NA medium and tested for sensitivity to three antibiotics oxytetracyclin, erythromycin, and ciprofloxacin using paper discs and followed by MIC and MBC tests of the three antibiotics against both isolates Vibrio. The bacterial resistance test was conducted for 30 days by growing bacteria on NB media that had been added to each antibiotic with a dose referring to the MIC results. As a control was bacteria grown on NB media without the addition of antibiotics. Sampling to calculate the density of bacteria was carried out 4 times on the 1st, 7th, 14th, and 30th days. Bacterial density was calculated using a UV spectrophotometer at a wavelength of 625 nm with reference to the standard 0,5-8 McFarland, each with 2 repetitions. The results showed that the resistance of test bacteria to antibiotics such as oxytetracycline, erythromycin, and ciprofloxacin seen from the value of the total bacterial density increased. Bacteria V. parahaemolyticus had the highest resistance because the value of the total bacterial density is constantly increasing. Keywords: V. parahaemolyticus, Vibrio sp., resistance, antibiotics, in vitro assays

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 2301086504 . Digilib
Date Deposited: 01 Sep 2023 09:21
Terakhir diubah: 01 Sep 2023 09:21
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75427

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir