EVITA , NOVIANTI (2023) ANALISIS EKONOMI SISTEM FERTIGASI PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH (Allium cepa L.). FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya staf Download (5Mb) | Minta salinan |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (5Mb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Budidaya bawang merah sistem fertigasi merupakan cara pemberian pupuk dan air irigasi untuk tanaman bawang merah melalui sistem irigasi tetes, yang lebih efisien dan efektif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Namun, petani masih belum mengetahui informasi terkait penerapan sistem fertigasi pada bawang merah dan keuntungannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kebutuhan biaya sistem fertigasi, kelayakan usaha secara ekonomi, dan luas area minimal budidaya bawang merah pada petani usaha yang menggunakan sistem fertigasi dan tidak menerapkan sistem fertigasi di Desa Nambahrejo, Kecamatan Kota Gajah, Lampung Tengah. Terdapat dua jenis data yang diperoleh yaitu data primer didapat dari metode survei langsung atau pengumpulan data kuisioner dan wawancara kepada petani, dan data sekunder dari literature. Hasil penelitian menunjukan bawang merah sistem fertigasi layak dijalankan dengan nilai biaya total ±Rp. 391.648.724,-/ha/tahun diperoleh nilai NPV Rp. Rp2.646.803.355,-/ha- /tahun, Net B/C sebesar 1,84, IRR sebesar 154%, dan payback periode (PP) 0,1 tahun atau 1,2 bulan. Budidaya bawang merah direkomendasikan untuk dijalankan dengan luas area minimal ¼ ha dengan 3 kali periode tanam per tahun. Kata kunci : Biaya total usaha, Analisis kelayakan, Budidaya bawang merah sistem fertigasi, Frekuensi dan luas area minimal. Shallot cultivation using the fertigation system is a method of providing fertilizer and irrigation water for shallot plants through a drip irrigation system, which is more efficient and effective, so as to increase productivity. However, farmers still do not know information regarding the implementation of the fertigation system on shallots and the benefits. The purpose of this study was to analyze the cost requirements of the fertigation system, the economic feasibility of the business, and the minimum area of shallot cultivation area for business farmers who use the fertigation system and do not apply the fertigation system in Nambahrejo Village, Kota Gajah District, Central Lampung. There are two types of data obtained, namely primary data obtained from direct survey methods or collecting questionnaire data and interviews with farmers, and secondary data from literature and the like. The results showed that the fertigation system of shallot cultivation was feasible with a total cost of Rp. 391,648,724,-/ha per year, the NPV value is Rp. 2,646,803,355 /ha/year, Net B/C of 1.84, IRR of 154%, and payback period (PP) of 0.1 years / 1.2 months. Shallot cultivation is recommended to be carried out with a minimum area of ¼ ha with 3 planting periods per year. Keywords : Total cost of business, Feasibility analysis, Minimum area, Shallot, Fertigation system.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Teknik Pertanian |
Pengguna Deposit: | 2308498567 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Sep 2023 05:01 |
Terakhir diubah: | 15 Sep 2023 05:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75649 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |