IDENTIFIKASI JENIS SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI PANTAI PESISIR KALIANDA DAN PANTAI BATU ULAY, KECAMATAN KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

HANAFI , ANNAS (2023) IDENTIFIKASI JENIS SAMPAH LAUT (MARINE DEBRIS) DI PANTAI PESISIR KALIANDA DAN PANTAI BATU ULAY, KECAMATAN KALIANDA, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (673Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (2520Kb) | Minta salinan
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2519Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Sampah laut (marine debris) merupakan hasil buangan dari aktivitas manusia yang masuk ke perairan laut baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyak sampah yang terakumulasi di pantai akan mengganggu kestabilan ekosistem laut. Belum adanya kebijakan pengelolaan wisata pantai terkait pengelolaan sampah yang baik adalah salah satu penyebab banyaknya akumulasi sampah di lokasi penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis, sebaran, serta menganalisis kelimpahan sampah makro dan meso di Pantai Pesisir Kalianda dan Pantai Batu Ulay. Pengambilan sampah dan pengukuran parameter oseanografi dilakukan secara in situ di bulan Januari sampai Februari 2023. Pengambilan sampah dilakukan pada transek garis sepanjang 100 m mengikuti garis pantai, dengan menggunakan transek kuadran ukuran 5x5 m² untuk sampah makro dan 1x1 m² untuk sampah meso pada saat pasang dan surut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampah makro lebih banyak dibandingkan dengan sampah meso. Sampah makro yang ditemukan di kedua lokasi adalah 6.450 item serta sampah meso yang ditemukan adalah 3.953 item. Sampah yang ditemukan terdiri dari sampah plastik, busa plastik, kain, kaca, keramik, logam, kertas, kardus, karet, dan bahan lainnya. Jenis sampah yang mendominasi adalah sampah plastik. Di Pantai Pesisir Kalianda persentase sampah makro sebesar 61% dan meso 86%, serta di Pantai Batu Ulay persentase untuk sampah makro sebesar 29% dan meso 63%. Kata kunci: Akumulasi, meso, makro, sampah laut. Marine debris is the result of waste from human activities that enter sea waters either directly or indirectly. A lot of garbage that accumulates on the beach will disrupt the stability of the marine ecosystem. The absence of a beach tourism management policy related to good trash management is one of the reasons for the large amount of trash accumulation in the research locations. The purposes of this study were to identify the type, distribution, and analyze the abundance of macro and meso trash at the Pesisir Kalianda Beach and Batu Ulay Beach. Garbage collection and measurement of oceanographic parameters were carried out in situ from January to February 2023. Garbage collection was carried out on a 100 m line transect following the coastline, using a 5x5 m² quadrant transect for macro trash and 1 x 1 m² for meso trash during high and low tide. The results showed that the amount of macro trash was greater than with meso trash. The macro trash found in both locations was 6,450 items and the meso trash found was 3,953 items. The trash found consisted of plastic waste, plastic foam, cloth, glass, ceramics, metal, paper, cardboard, rubber, and other materials. The type of trash that dominates was plastic trash, in Pesisir Kalianda Beach the percentage macro trash was 61% and meso 86%, and at Batu Ulay Beach the percentage for macro trash was 29% and meso 63%. Key words: Accumulation, macro, meso, marine debris

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: 600 Teknologi (ilmu terapan) > 630 Pertanian dan teknologi yang berkaitan
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 2301788503 . Digilib
Date Deposited: 16 Sep 2023 02:25
Terakhir diubah: 16 Sep 2023 02:25
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/75658

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir