Pasihar Hutabarat , RIA APRILENTA BR.HUTABARAT (2013) EFISIENSI REGENERASI IN VITRO MELALUI ORGANOGENESIS EMPAT VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merr.) DARI EKSPLAN BIJI YANG DIKECAMBAHKAN ATAU DIIMBIBISIKAN. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
|
File PDF
COVER DALAM.pdf - Published Version Download (63Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf - Published Version Download (9Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf - Published Version Download (194Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf - Published Version Download (171Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf - Published Version Download (89Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf - Published Version Download (88Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf - Published Version Download (85Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 1.pdf - Published Version Download (124Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 2.pdf - Published Version Download (188Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB 3.pdf - Published Version Download (307Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB 4.pdf - Published Version Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (608Kb) |
||
|
File PDF
BAB 5.pdf - Published Version Download (5Kb) | Preview |
|
|
File PDF
PUSTAKA ACUAN.pdf - Published Version Download (221Kb) | Preview |
|
Archive
LAMPIRAN.zip - Published Version Download (809Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan eksplan biji yang dikecambahkan atau diimbibisikan (pra-kultur) terhadap efisiensi regenerasi in vitro empat varietas kedelai (Glycine max (L). Merr.) melalui organogenesis. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, dari bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok yang terdiri atas 5 ulangan. Perlakuan disusun secara faktorial (4x2) dengan faktor pertama adalah varietas kedelai sebagai eksplan (Grobogan, Argomulyo, Tanggamus, dan Ijen) dan faktor kedua adalah perlakuan pra-kultur (imbibisi atau pengecambahan). Setiap satuan percobaan terdiri atas empat eksplan yang dikulturkan dalam satu botol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pra-kultur berpengaruh terhadap persentase eksplan yang menghasilkan tunas adventif (PEMTA) dan rata-rata jumlah tunas adventif per eksplan (RJTA). Sedangkan perlakuan varietas dan interaksi hanya berpengaruh pada PEMTA tetapi tidak berpengaruh pada RJTA. Pada perlakuan imbibisi, PEMTA varietas Ijen lebih tinggi daripada Grobogan, Argomulyo, dan Tanggamus. Pada perlakuan pengecambahan, PEMTA varietas Ijen lebih tinggi daripada Argomulyo namun tidak berbeda dengan Tanggamus dan Grobogan. Jika menggunakan varietas Ijen dan Argomulyo, PEMTA perlakuan imbibisi lebih tinggi daripada pengecambahan. RJTA perlakuan pra- kultur imbibisi 20 jam (19,5 tunas per eksplan) lebih tinggi daripada perlakuan kecambah 6 hari (9,63 tunas per eksplan). Selain itu, media pengakaran ½ MS tanpa NAA lebih baik dalam membentuk akar fungsional daripada ½ MS yang mengandung NAA 0,5 mg/l. Kata kunci: buku kotiledon, imbibisi, Kedelai, organogenesis, pengakaran, pengecambahan.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Q Science (General) > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 03 Feb 2014 04:32 |
Terakhir diubah: | 03 Feb 2014 04:32 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/757 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |